Marketnews.id- Rencana Bank Jateng menggalang dana di pasar modal melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) masih panjang.
Pasalnya, pemegang saham Bank Jateng yakni Pemerintah Provinsi Jateng dan Pemerintah Kabupaten/ kota se provinsi Jawa Tengah masih menimbang-nimbang manfaat IPO.
Menurut Direktur Bisnis Kelembagaan, Treasuri, dan Unit Usaha Syariah, Bank Jateng, Ony Suharsono bahwa perseroan tengah menunggu restu pemegang saham untuk melaksanakan IPO.
“Sampai tahun ini belum merencanakan, karena para pemegang saham kami masih melihat untung ruginya IPO,” kata dia kepada media, di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jumat 14 Juni 2024.
Sebaliknya, kata dia, manajemen Bank Jateng yang melihat IPO lebih banyak manfaatnya. Sebab selain mendapatkan tambahan modal, IPO akan meningkatkan keterbukaan dan pengelolaan.
“Sebenarnya kami merencanakan IPO sudah sejak tahun 2022. Tapi anggota DPRD belum menyetujui. Tapi Pak Ganjar ( Gubernur Jateng ) sangat mendorong,” jelas dia.
Masih menurut dia, pertimbangan masih belum beraninya pemegang saham melepas Bank Jateng ke publik lebih disebabkan dampak dari dilusi kepemilikan sehingga nilai dividen yang berkurang.
“Padahal setelah IPO kinerjanya akan semakin meningkat, gitu kan. Cuma kan perhitungannya kan masih, nah kok diberi kepada orang lain kenapa nggak semuanya untuk Pemda gitu. Kira-kira seperti itu,” Terang dia.
Abdul Aziz