MarketNews.id Bisnis bidang kesehatan sejak hadirnya pendemi covid-19, terus bertumbuh signifikan. Bahkan jumlah pemain bisnis kesehatan juga ikut bertambah. Produsen obat seperti PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) sebagai produsen obat, berencana untuk menerbitkan kembali obligasi sebesar Rp 400 miliar yang akan digunakan untuk pengembangan usaha.
PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I-2023 sebesar Rp400 miliar dengan tingkat bunga yang ditawarkan mencapai 9,5 persen.
Berdasarkan Pengumuman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia ( KSEI ) di Jakarta, Rabu 30 Agustus 2023, PYFA telah menargetkan total penghimpunan dana dari Obligasi Berkelanjutan I sebesar Rp1,2 triliun.
Sebelumnya, emiten yang dikendalikan oleh Rejuve Global Investment ini sudah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I-2022 senilai Rp400 miliar yang didistribusikan pada 8 Maret 2022.
Pada rencana penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II-2023, perusahaan sektor kesehatan ini juga akan mengincar utang sebesar Rp400 miliar yang akan jatuh tempo pada 15 September 2025. Surat utang bertenor dua tahun ini menawarkan tingkat bunga sebesar 9,5 persen per tahun.
Pada aksi korporasi ini, manajemen PYFA menunjuk PT Aldiracita Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi. Seperti diketahui, per 31 Juli 2023, broker ini menguasai 22,11 persen saham PYFA.
Rencananya, penawaran umum surat utang akan berlangsung selama kurun 11-12 September 2023, penjatahan pada 13 September 2023, pendistribusian obligasi secara elektronik pada 15 September 2023 dan pencatatan surat utang di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 September 2023.