Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Mirae Asset Sekuritas Indonesia Prediksi Indeks Akan Menguat Di Semester II 2023

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Prediksi Indeks Akan Menguat Di Semester II 2023

MarketNews.id Alotnya perdagangan saham dalam beberapa bulan terakhir memang tidak lepas dari ekonomi global yang melemah dari berbagai aspek. Dampak konflik Rusia-Ukraina yang berdampak pada meningkat beberapa komoditas utama mulai dari Migas hingga barang tambang membuat Amerika dan Eropa mengalami inflasi yang tinggi hingga berdampak pada bergugurannya perbankan yang mendanai starup di Amerika dan Eropa.

Indonesia termasuk negara yang berhasil dari gelombang krisis yang dialami oleh Amerika dan Eropa termasuk China yang alami penurunan kinerja lantaran terkendala dengan pandemi yang paling akhir di atasi.

Dengan modal ekonomi global yang mulai stabil dan menjelang Pemilu 2024, IHSG diprediksi baru bergerak menguat pada semester II tahun ini.
Senior Investment Information, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Martha Christina mengatakan proyeksi ini berdasarkan kondisi ekonomi global yang mulai stabil dan rencana Pemilu Indonesia di tahun 2024.

“Diharapkan ini akan membantu menstimulus pergerakan ekonomi di semester II-2023,” kata Martha dalam keterangan tertulis, Kamis 13 April 2023.


Untuk kuartal II-2023, Martha melihat para pelaku pasar akan mencermati kinerja perusahaan kuartal I-2023. Dengan demikian, pelaku pasar akan cenderung wait and see. Proyeksi IHSG di kuartal II-2023, masih akan bergerak terbatas, dengan kecenderungan menguat.

“Proyeksi pergerakan IHSG kuartal II-2023 ada di kisaran 6650-7050,” ujar Martha.
Martha mengakui sepanjang kuartal I-2023, IHSG bergerak cenderung flat bahkan menurun. “Penyebabnya adalah ekspektasi resesi yang melanda negara besar seperti Amerikat Serikat dan Eropa,” ucap Martha.

Selain itu, melambatnya pemulihan ekonomi China membuat ekspektasi ekonomi Indonesia juga akan tumbuh melambat di bawah 5 persen pada tahun ini. Walaupun demikian, data ekonomi Indonesia terbaru yang dirilis sudah cukup positif, belum mampu membawa IHSG ke zona hijau.

Penekan utama IHSG dari sektor energi, infra dan cyclical. Selain itu, sektor keuangan yang biasanya menopang IHSG juga tercatat turun.

“Penurunan saham berbasis komoditas tidak lepas dari ekspektasi penurunan harga komoditas, seperti batubara di tahun ini,” pungkas Martha.

Check Also

INPP Jual 36,7 Persen Saham Kepada Hankyu Hanshin Properti Senilai Rp652, 65 Miliar

MarketNews.id- Indonesian Paradise Property(INPP) telah menjual 149.019.892 lembar atau   36,7 persen porsi kepemilikan saham pada …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *