MarketNews.id Kemandirian pasar modal suatu negara, salah satunya ditentukan oleh jumlah investor lokal yang solid dan terus bertambah jumlahnya. Berkaca dari pengalaman saat terjadi pendemi Covid-19, dimana terjadi peningkatan jumlah investor secara signifikan.
Potensi investor lokal masih sangat besar bila dilihat dari jumlah penduduk. Saat ini, jumlah investor lokal baru sekitar 1,6 persen dari jumlah penduduk. Idealnya, jumlah investor lokal mencapai 5 persen dari jumlah penduduk. Bila jumlah investor lokal semakin bertambah, maka pasar modal Indonesia akan semakin menarik sebagai ladang investasi.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis bakal terjadi kenaikan jumlah investor pasar modal pada 2023.
“Tahun depan bursa menargetkan pertumbuhan sekitar 30-35% dari jumlah yang ada di akhir tahun 2022,” kata Kepala Divisi Riset BEI Verdi Ikhwan, dalam BEI Market Outlook 2023, Rabu 21 Desember 2022.
Hingga November 2022, jumlah investor pasar modal RI mencapai 10,03 juta, dengan total investor instrumen saham sebesar 4,38 juta.
Verdi menuturkan ukuran 4 juta investor saham dalam negeri masih relatif kecil dibandingkan total populasi penduduk. Sedangkan jika dibandingkan dengan negara lain, angka investor saham RI masih cenderung rendah.
“Angka 4 juta itu kalau dibandingkan jumlah penduduk kita itu 1,62%,” terangnya.
Menurut data BEI per 30 November 2022, Indonesia berada di urutan pertama yang memiliki jumlah investor saham terbesar se-ASEAN. Namun, berdasarkan persentase jumlah investor terhadap total penduduk, Indonesia masih di bawah Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Verdi menyatakan BEI terus melakukan sosialisasi pasar modal di seluruh Tanah Air untuk memacu pertumbuhan jumlah investor. Sepanjang 2022, BEI mencatat telah melaksanakan kegiatan edukasi sebanyak 10.005 kali.
“Jumlah peserta aktif kita satu juta,” kata dia.