MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal
Related Articles
MarketNews.id Terus membaiknya perekonomian dalam sembilan bulan pertama tahun ini, telah dirasakan oleh PT Victoria Investama Tbk (VICO). Seperti diketahui, bisnis di pasar modal termasuk bisnis yang terus meningkat dalam dua tahun terakhir sejak berlangsungnya pendemi. VICO di kuartal III tahun ini mencatat kinerja positif dengan raihan laba bersih sebesar Rp 80,56 miliar dari pendapatan sebesar Rp 1,14 triliun.
Selama periode Januari-September 2022, PT Victoria Investama Tbk (VICO) berhasil membukukan laba bersih mencapai Rp80,56 miliar atau melambung hingga 232,89 persen dibanding periode yang sama di 2021 senilai Rp24,2 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Senin (28/11), lonjakan laba bersih VICO tersebut sejalan dengan peningkatan jumlah pendapatan usaha per Kuartal III-2022 yang sebesar 28 persen (y-o-y) menjadi Rp1,14 triliun.
Seiring dengan kenaikan pendapatan usaha, beban usaha VICO per Kuartal III-2022 tercatat meningkat menjadi Rp675,05 miliar dari Rp531,79 miliar per Kuartal III-2021. Sehingga, laba usaha perseroan selama sembilan bulan pertama tahun ini menjadi Rp464,61 miliar atau bertumbuh 29,83 persen (y-o-y).
Sementara itu, laba periode berjalan dalam tiga kuartal pertama di 2022 tercatat sebesar Rp149,91 miliar atau lebih tinggi dibanding periode yang sama di 2021 senilai Rp47,62 miliar. Sedangkan, besaran laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk per Kuartal III-2022 sebesar Rp80,56 miliar atau meroket 232,89 persen (y-o-y).
Hingga 30 September 2022, total ekuitas VICO tercatat sebesar Rp3,67 triliun atau sedikit lebih besar dibanding per 31 Desember 2021 yang senilai Rp3,66 triliun. Sedangkan, jumlah liabilitas hingga akhir Kuartal III-2022 mengalami kenaikan menjadi Rp21,5 triliun dari Rp21,05 triliun pada akhir Kuartal III-2021.
Per Kuartal III-2022, VICO mencatatkan jumlah dana syirkah temporer sebesar Rp826,12 miliar atau jauh lebih rendah dibanding periode yang sama di 2021 sebesar Rp1,23 triliun. Dengan demikian, total aset perseroan hingga akhir kuartal ketiga tahun ini menjadi Rp26 triliun atau mengalami kenaikan dibanding per akhir Desember 2021 yang sebesar Rp25,94 triliun.
