Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) Lewat Anak Usaha Akan Beli PTT Mining Limited Senilai USD471, 17 Juta

PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) Lewat Anak Usaha Akan Beli PTT Mining Limited Senilai USD471, 17 Juta

MarketNews.id Kejelian bisnis memang diperlukan buat pengembangan suatu usaha. Membeli atau akuisisi perusahaan sejenis atau berbeda tapi masih dalam satu lini bisa jadi pilihan untuk menambah pendapatan dan laba perusahaan.

PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) lewat anak usahanya PT Sintesa Bara Gemilang (SBG) berencana untuk membeli 100 saham PTT Mining Limited (PKL) yang dimiliki oleh PTT Holding International Ltd (PIH) dengan nilai sebesar USD471, 17 juta. Pembelian ini masih membutuhkan persetujuan pemegang saham publik yang akan diminta persetujuan sebelum akhir tahun ini.

Anak usaha PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI), PT Sintesa Bara Gemilang (SBG) berencana membeli 100 persen saham PTT Mining Limited (PML) yang dimiliki PTT Holding International Ltd (PIH), dengan nilai transaksi sebesar USD471,17 juta.

Berdasarkan keterbukaan informasi BIPI yang dikutip Kamis 20 Oktober 2022 pembelian saham PML sebesar USD471,17 juta tersebut masuk ke dalam kategori yang bersifat material, karena merupakan 95,13 persen dari total ekuitas BIPI per 30 Juni 2022.

Lantaran nilai transaksi itu lebih dari 50 persen dari total ekuitas BIPI, maka rencana ini harus mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham melalui pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ). Transaksi ini diharapkan bisa terlaksana sebelum batas waktu Tanggal Penyelesaian selambat-lambatnya 1 Desember 2022.

Atas rencana transaksi ini, BIPI sebagai penjamin pembelian yang dilakukan oleh SBG harus menyampaikan komitmen untuk memenuhi kewajiban pembayaran kepada PIH. Sehingga, BIPI bisa memperoleh haknya berupa seluruh saham PML pada Tanggal Penyelesaian.

Sementara itu, PIH wajib menjaga kelangsungan usaha bisa tetap berjalan baik sampai transaksi dinyatakan selesai, termasuk didalamnya melakukan rapat transisi yang dilakukan setiap bulan sampai Tanggal Penyelesaian.

Manajemen BIPI menyampaikan, pada 1 Agustus 2022, pihaknya telah menempatkan deposit hingga USD50 juta atas rencana transaksi tersebut, yang sekaligus sebagai syarat pendahuluan dalam pengambilalihan saham PML.

“Perseroan optimistis akan mendapatkan kontribusi positif pada kinerja keuangan konsolidasian di masa mendatang, yang pada akhirnya memperkuat posisi perseroan sebagai salah satu perusahaan dalam bisnis infrastruktur energi di Indonesia,” demikian disebutkan manajemen BIPI.

Potensi bisnis infrastruktur energi di Indonesia memang masih terbuka luas. Apalagi harga komoditas Migas masih tinggi lantaran konflik Rusia- Ukraina masih terus berlangsung. Potensi masih besar peluang usaha di bisnis energi ini jadi harapan BIPI untuk kembangkan usahanya.

Check Also

Target Prapenjualan PANI Turun 3,6 Persen Jadi Rp5,3 Triliun Di 2025

MarketNews.id- Pantai Indah Kapuk Dua (PANI), emiten properti kongsian Agung Sedayu milik Sugianto Kusuma alias …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *