MarketNews. Kepercayaan memang mahal harganya. Apapun akan dilakukan oleh perusahaan agar tetap dipercaya oleh stakeholder. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) hari ini mendapat restu dari pemegang saham untuk melakukan penawaran terbatas tanpa memesan efek terlebih dahulu atau PMTHMETD dalam rangka memperbaiki posisi keuangan. Melalui Privat placement, BUMI melepas 200 miliar saham baru seri C dengan harga penawaran Rp120 per saham. Seluruh saham yang ditawarkan dibeli oleh Salim Group lewat anak usahanya. Dari hasil privat placement ini, BUMI mendapat dana segera sekitar USD 1,6 miliar. Dana ini sebagian besar akan digunakan BUMI buat bayar utang yang jumlahnya mencapai USD4, 3 miliar.
Manajemen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membeberkan strategi bisnis ke depan usai Grup Salim resmi masuk menjadi investor anyar perusahaan lewat penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement .
Dalam RUPSLB yang digelar hari ini 11 Oktober 2022 Direktur Utama BUMI Adika Nuraga Bakrie mengatakan, strategi usaha BUMI ke depan masih berfokus untuk meningkatkan kinerja di sektor batubara.
” Business strategy untuk BUMI berikutnya, pertama , yang pasti kita akan coba mempertahankan atau menaikkan kinerja di coal company . Selanjutnya, juga mempertahankan basis cost kita. Atau mungkin menurunkan basis cost kita,” jelas Adika Nuraga dalam RUPSLB Selasa 11 Oktober 2022.
Selain itu, kata Adika, BUMI juga akan mencoba menerapkan strategi anyar yang ia sebut ‘ Beyond Coal 2030 ‘.
“Kita juga lagi mempersiapkan strategi yang kita sebut Beyond Coal 2030 di mana salah satu strategi yang bisa kita paparkan in-line [sejalan] dengan program pemerintah adalah pengembangan coal to methanol dan amonia , di mana ini juga akan mandatory [wajib] buat dua coal company kita, KPC dan Arutmin,” beber Adika.
Selain itu, jelas Adika, BUMI juga sedang menyiapkan beberapa strategi Beyond Coal 2030 yang lain, yang akan dipublikasikan kepada publik dan investor pada waktunya.
Seperti diketahui, para pemegang saham emiten BUMI milik Grup Bakrie tersebut menyetujui aksi korporasi private placement senilai USD1,6 miliar atau Rp24,16 triliun (asumsi kurs Rp 15.100).
Dalam RUPSLB, Selasa 11 Oktober 2022 BUMI mendapat restu terkait aksi korporasi tersebut dari sekitar 97% dari total pemegang saham perusahaan.
Berdasarkan catatan notaris dalam rapat, para pemegang saham yang menyatakan tidak setuju, hadir secara online, sebanyak 2.522.623.730 saham atau 3,077% dari jumlah suara yang sah dan dihitung dalam rapat.
“Dengan demikian, jumlah pemegang saham yang menyatakan setuju sebanyak 79.451.758.929 saham 96,922% dari jumlah suara yang sah dan dihitung dalam rapat,” jelas notaris RUPSLB BUMI, dikutip IDXC hannel, Selasa 11 Oktober 2022.
“Sehingga berdasarkan kuorum pengambilan keputusan rapat, Rapat dengan ini menyetujui mata acara tunggal rapat,” imbuh notaris.
Seperti diketahui, mata acara tunggal dala RUPSLB adalah terkait persetujuan atas rencana pelaksanaan PMTHMETD dalam rangka perbaikan posisi keuangan BUMI.
Dengan demikian, Grup Salim resmi menjadi investor anyar BUMI dengan mengeksekusi saham baru PMTHMETD perseroan dan bermitra dengan keluarga Bakrie.
Sebelumnya, dalam informasi yang dirilis di website BUMI pada Selasa 4 Oktober 2022, Grup Salim akan masuk ke BUMI dengan membeli 200 miliar saham BUMI lewat Mach Energy (Hongkong) Limited (MEL) dan Treasure Global Investments Limited ( TGIL ).