Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / TGUK Akan Masuk  Bisnis Daging Beku Dan Makanan Olahan

TGUK Akan Masuk  Bisnis Daging Beku Dan Makanan Olahan

MarketNews.id-Tambah lini bisnis dalam upaya pengembangan usaha, merupakan langkah korporasi yang perlu dilakukan agar bisnis terus berkelanjutan. Tapi, tidak sedikit penambahan lini bisnis tanpa rencana yang matang berdampak pada citra perusahaan yang terkesan tidak miliki rencana bisnis yang matang.

Emiten minuman dengan merek TEGUK, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK), berencana untuk diversifikasi bisnis ke daging beku (frozen meat) dan makanan olahan (food processing).

Perseroan berencana untuk menambahkan kegiatan usaha di bidang frozen meat dan food processing sebagai bagian dari strategi diversifikasi dan penguatan rantai bisnis perseroan di sektor makanan olahan.

Sehubungan dengan hal tersebut, TGUK akan memerlukan sumber pendanaan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja awal bagi pelaksanaan rencana usaha frozen meat dan food processing.

Untuk itu, TGUK berencana untuk menggunakan hasil pengembalian dana sebesar Rp 42,9 miliar yang semula dialokasikan untuk rencana pengembangan gerai milik perseroan. Dana tersebut diperoleh dari initial public offering (IPO) sebesar Rp 110 miliar.

Selanjutnya, laba yang dihasilkan dari kegiatan usaha frozen meat dan food processing yang dijalankan melalui skema maklon sejak November 2025 akan digunakan kembali untuk mendanai kebutuhan investasi usaha food processing, yang dijadwalkan akan dimulai pada Januari 2026 hingga Agustus 2026.

“Perseroan berencana untuk menggunakan hasil pengembalian dana sebesar Rp 42,9 miliar yang semula dialokasikan untuk rencana pengembangan gerai milik perseroan,” kata Direktur Utama TGUK, Maulana Hakim dalam keterbukaan informasi, Jumat 24 Oktober 2025.

Perseroan melihat prospek di industri frozen meat dan food processing di Indonesia di mana bisnis frozen meat dan pengolahan makanan di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang
kuat, didorong oleh urbanisasi, meningkatnya jumlah pekerja perkotaan, serta tingginya permintaan terhadap produk siap saji dan sumber protein hewani.

Pasar frozen meat diperkirakan akan terus tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan majemuk ( CAGR ) menengah.

Menurut data Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia ( ARPI ), permintaan frozen food di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.
Nilai pasar makanan beku di tanah air sudah tembus lebih dari Rp 200 triliun pada 2024 dan akan terus meningkat pada 2025.

Berdasarkan analisis dari IMARC Group, pasar makanan beku Indonesia mencapai US$ 3,4 miliar pada 2024.
Ke depannya, pasar ini diperkirakan akan mencapai US$ 5,9 miliar pada tahun 2033, dengan tingkat pertumbuhan ( CAGR ) sebesar 6,31% selama periode 2025- 2033.

Meningkatnya tingkat urbanisasi di seluruh negeri, pertumbuhan kelas menengah dengan pendapatan siap pakai yang lebih tinggi, kemajuan signifikan dalam logistik rantai dingin, dan meningkatnya kesadaran kesehatan di kalangan konsumen merupakan beberapa faktor kunci yang mendorong pasar ini.

Mengacu pada perkembangan pasar industri frozen meat dan food processing di Indonesia secara umum, pangsa pasar, serta adanya perencanaan dan strategi pemasaran yang baik, dapat disimpulkan bahwa rencana usaha TGUK mempunyai prospek yang cukup cerah dimasa yang akan datang.

Laporan riset pasar menyebutkan bahwa valuasi pasar produk beku telah mencapai angka multi-miliar dolar AS pada pertengahan 2020-an, dengan proyeksi kenaikan berkelanjutan hingga akhir dekade.

Check Also

Setahun Prabowo, Lebih Dari 1.100 Desa Tanpa Listrik, Kini Dapat Akses Listrik

MarketNews.id-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan, pemerintah membangun jaringan listrik di …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *