MarketNews.id-Setelah lebih satu bulan vakum perusahaan IPO, awal Nopember mendatang PJHB diharapkan Jadi emiten baru di awal bulan November yang tinggal beberapa hari lagi.
Perusahaan asal Samarinda asal. Kalimantan Timur ini akan melepas 25 persen saham buat publik. Dari hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi, perusahaan pelayaran ini akan menambah tiga kapal baru untuk memperkuat armada yang dimiliki saat ini.
Perusahaan di bidang angkutan laut, PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk ( PJHB ) berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) dengan nilai emisi maksimal sebesar Rp158,4 miliar.
Berdasarkan Prospektus PJHB terkait rencana IPO yang diterbitkan di Jakarta, Rabu 22 Oktober , perusahaan asal Samarinda, Kalimantan Timur ini akan menawarkan sebanyak-banyaknya 480 juta saham bernilai nominal Rp50 per lembar atau setara 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor PJHB setelah IPO.
Pada pelaksanaan penawaran awal (book building) yang digelar pada 22-27 Oktober 2025, harga saham PJHB dibanderol sekitar Rp310-Rp330 per lembar.
Dengan demikian, melalui aksi korporasi ini perseroan berpotensi meraup uang masyarakat di pasar primer sekitar Rp148,8 miliar hingga Rp158,4 miliar.
Bersamaan dengan pelaksanaan IPO, PJHB menerbitkan maksimal 240 juta Waran Seri I atau sebesar 16,67 persen dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran IPO. Setiap pemegang dua saham yang ditawarkan berhak memperoleh satu waran.
Sementara itu, setiap satu Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham PJHB seharga Rp330 per lembar.
Waran ini dapat dilaksanakan menjadi saham selama enam bulan sejak 4 Mei 2026 hingga 4 November 2026. Nilai hasil pelaksanaan Waran Seri I ini sebanyak-banyaknya Rp79,2 miliar.
Pada aksi korporasi ini manajemen PJHB menunjuk PT Pilarmas Investindo Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi Efek.
Rencana IPO diharapkan mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 29 Oktober 2025, sehingga pelaksanaan IPO bisa berlangsung selama kurun 30 Oktober-3 November 2025.
Manajemen PJHB dan penjamin pelaksana emisi efek menjadwalkan waktu penjatahan pada 3 November 2025, pendistribusian saham secara elektronik (Tanggal Emisi) pada 4 November 2025 dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) diharapkan bisa terlaksana pada 5 November 2025.
Rencananya, seluruh dana hasil IPO —setelah dikurangi biaya-biaya emisi— akan digunakan untuk belanja modal (capex) dalam upaya mendorong pertumbuhan bisnis PJHB . Capex ini akan dialokasikan untuk pembangunan tiga unit kapal baru berjenis Landing Craft Tank (LCT).
M Rizki A