MarketNews.id-Astra Grup diwakilkan oleh PT Astra Internasional (ASII), sepanjang sembilan bulan pertama 2025 alami penurunan kinerja keuangan akibat melemahnya harga jual Batubara.
Sektor otomotif masih tampilkan kinerja positif untuk menahan lajunya penurunan akibat melemah harga batubara. ASII akan memanfaatkan kekuatan neraca keuangan untuk meningkatkan nilai buat pemegang saham.
PT Astra International Tbk (ASII) melaporkan penurunan laba bersih sebesar enam persen menjadi Rp24,67 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2025 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) sebesar Rp26,19 triliun. Laba bersih ini merupakan laba sebelum penyesuaian nilai wajar atas investasi pada GoTo dan Hermina.
Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro menjelaskan penurunan laba ini terutama disebabkan oleh harga batubara yang lebih rendah. Meski demikian, kontribusi dari segmen bisnis lainnya akan mendukung resiliensi kinerja secara grup.
“Kami perkirakan kinerja tahun 2025 masih akan sejalan dengan tren kinerja grup saat ini,” ujar Djony dalam keterangannya, Jumat 31 Oktober 2025.
Pendapatan konsolidasian Astra tercatat sebesar Rp243,6 triliun, turun tipis satu persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Nilai ekuitas perusahaan sebesar Rp227,09 triliun atau naik enam persen dari sebelumnya Rp213,65 triliun.
Kinerja sektor Otomotif & Mobilitas tercatat stabil dengan laba bersih Rp8,8 triliun, naik 1 persen yang didukung oleh bisnis sepeda motor dan komponen.
Sementara itu, divisi Jasa Keuangan tumbuh 8 persen menjadi Rp6,7 triliun.
Untuk divisi Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi, dan Energi yang dijalankan melalui PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatat penurunan laba hingga 26 persen menjadi Rp7 triliun akibat turunnya harga batubara.
Meski demikian, bisnis pertambangan emas dan nikel tetap menunjukkan peningkatan kinerja.
Selain itu, Astra juga memperluas portofolionya di sektor kesehatan dan properti. Grup telah meningkatkan kepemilikan di PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) menjadi 20,2 persen dan menyelesaikan akuisisi PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) sebesar 83,7 persen saham.
Djony menegaskan, bahwa Astra akan tetap berfokus menjaga kesehatan keuangan dan memanfaatkan peluang pertumbuhan jangka panjang.
“Kami tetap fokus untuk menjaga disiplin keuangan dan keunggulan operasional, serta memanfaatkan kekuatan neraca keuangan kami untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham,” pungkasnya.
M Rizki A
MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal