MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal
Related Articles
MarketNews.id-Demi menjaga stabilitas pasar modal dan meningkatkan kepercayaan investor, Manajemen Bank BCA memutuskan untuk membeli kembali saham BBCA yang beredar di pasar.
Langkah buyback dilakukan lantaran harga saham yang terbentuk belakangan ini sudah undervalue dan layak di beli kembali untuk dijadikan saham treasuri.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengumumkan rencana pembelian kembali (buyback) saham senilai maksimal Rp5 triliun.
Langkah ini diambil untuk menjaga stabilitas perdagangan saham di tengah kondisi pasar modal yang berfluktuasi signifikan.
Mengutip pengumuman perseroan dalam keterbukaan informasi publik BEI, Senin 20 Oktober 2025, rencana aksi korporasi ini sejalan dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Surat OJK No. S-102/D.04/2025 tertanggal 17 September 2025, yang memberikan panduan pelaksanaan buyback bagi perusahaan terbuka di kondisi pasar yang tidak stabil.
Buyback akan dilakukan mulai 22 Oktober 2025 hingga 19 Januari 2026 melalui pasar reguler di Bursa Efek Indonesia (BEI), menggunakan PT BCA Sekuritas sebagai perantara.
Harga pembelian kembali saham dibatasi maksimal Rp9.200 per lembar saham.
Dalam proyeksi keuangan, dampak buyback terhadap indikator utama juga diperkirakan minimal.
Dengan asumsi nilai pembelian Rp5 triliun, Return on Equity (ROE) justru berpotensi meningkat dari 24,56 persen menjadi 25,02 persen, sementara Capital Adequacy Ratio (CAR) hanya turun tipis dari 29,36 persen menjadi 28,75 persen.
Perseroan menegaskan bahwa sumber dana buyback sepenuhnya berasal dari dana internal tanpa pinjaman, dan hasil pembelian akan dicatat sebagai saham treasuri (pengurang ekuitas).
Dampak dari aksi buyback dari sisi keuangan minimal: likuiditas tetap kuat, ROE meningkat tipis, dan buyback didanai sepenuhnya dari kas internal.
M Rizki Ardi
