MarketNews.id-Victoria Insurance (VINS), mengakui posisi keuangannya menghadapi tantangan dalam pemenuhan ketentuan ekuitas minimum Rp250 miliar pada akhir Desember 2026 sebagaimana diwajibkan oleh POJK No. 23/2023.
Menurut manajemen VINS dengan hanya mengandalkan dari akumulasi laba ditahan saja, tidak cukup untuk memenuhi kewajiban pemenuhan ekuitas minimum pada tahap pertama sebagaimana ketentuan POJK NO. 23/2023.
Sebagai gambaran, VINS mencatat total ekuitas Rp205,1 miliar per Juni 2025. Sedangan laba bersih semester 1 2025 Rp4,2 miliar. Laba bersih tahun 2024 Rp7 miliar, laba bersih tahun 2023 Rp7,7 miliar dan laba bersih tahun 2022 Rp8,7 miliar
“Kondisi ini menimbulkan risiko ketidakterpenuhinya terhadap ketentuan regulasi permodalan minimum apabila tidak dilakukan langkah strategis antara lain berupa PMTHMETD ( Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) atau private placement,” tulis manajemen VINS dikutip, Jumat 12 September 2025.
Melihat tren laba bersih tersebut, VINS berencana menghelat private placement dengan menawarkan 146.057.361 saham baru bernominal Rp100 per lembar atau 10 persen dari total saham diterbitkan.
Aksi korporasi ini akan dihelat dalam 2 tahun setelah mendapat restu pemodal dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 20 Oktober 2025. Selain itu, aksi ini perlu mendapat restu regulator.
Adapun calon pemodal yang akan suntik modal kepada VINS akan disampaikan jelang pelaksanaan private placement. Setelah mengantungi dana dari investor tersebut, VINS akan menggunakannya sebagai memperkuat struktur permodalan, investasi, dan sebagai modal kerja Perseroan.
“Dengan ekuitas yang lebih kuat, Perseroan diproyeksikan memiliki kapasitas keuangan dan perputaran modal kerja yang lebih baik untuk meningkatkan profitabilitas jangka panjang dan memperkuat cadangan teknis.” Kutipan keterangan resmi VINS.
Abdul Segara