MarketNews.id- Perusahaan Gas Negara (PGAS), membukukan kenaikan pendapatan 5,3 persen secara tahunan menjadi USD1,937 miliar pada akhir Juni 2025.
Bila dirinci, penjualan minyak dan gas bumi, niaga gas bumi, LNG Trading hingga transmisi gas bumi ke pada pihak ketiga tumbuh 3,7 persen secara tahunan menjadi USD1,268 miliar.
Senada, penjualan gas bumi, transmisi gas hingga pendapatan pemrosesan gas bumi kepada pihak berelasi meningkat 8,6 persen secara tahunan menjadi USD669,4 juta.
Namun beban pokok pendapatan bengkak 13,06 persen secara tahunan menjadi USD1,618 miliar. Salah satu pos pemicunya, pembelian gas bumi naik 23,1 persen secara tahunan menjadi USD1,058 miliar. Ditambah beban niaga dan infrastrukur meningkat 5,4 persen secara tahunan menjadi USD269,1 juta.
Dampaknya, laba kotor terpapas 21,6 persen secara tahunan menjadi USD319,61 juta. Senasib, laba operasi menyusut 18,4 persen secara tahunan menjadi USD239,87 juta.
Demikian juga dengan laba sebelum pajak penghasilan turun 15,8 persen secara tahunan menjadi USD270,25 juta.
Direktur Utama PGAS, Arief Kurnia Risdianto melaporkan laba bersih senilai USD144,42 juta pada semester I 2025. Nilai laba ini turun 22,5 persen dibanding semester I 2024 yang mencapai USD186,6 juta.
Akibatnya, laba bersih per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melorot ke USD0,006 per lembar pada akhir Juni 2025. Sedangkan akhir Juni 2024 setara USD0,008 per helai.
Sementara itu, total ekuitas berkurang 5,6 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi USD3,465 miliar pada akhir Juni 2025. Salah satu pos penekannya, saldo laba tidak dicadangkan turun 57,5 persen dibanding akhir tahun 2024 sisa USD144,42 juta.
Pada sisi lain, jumlah kewajiban bertambah 7,5 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi USD2,951 miliar pada akhir Juni 2025.
Abdul Segara