MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal
Related Articles
MarketNews.id- Provident Invesment Bersama (PALM), akan mengalami peningkatan beban keuangan dari dampak gali lobang tutup lubang kewajiban perseroan.
Dalam keterangan resmi, Jumat 8 Agustus 2025 emiten investasi milik Winato Kartono mengumumkan akan membayar Obligasi Berkelanjutan II Tahap III Seri A memiliki jumlah pokok sebesar Rp512,3 miliar dengan penerbitan surat utang baru.
Jelasnya, Surat utang lama itu dengan tingkat bunga tetap sebesar 8 persen per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 25 September 2025.
Sedangkan penambalnya, PALM akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap V tahun 2025 sebanyak banyaknya Rp450 miliar. Surat utang dengan peringkat idA dari Pefindo ini akan ditawarkan dalam dua seri.
Pertama, seri A senilai Rp50 miliar berbunga 7,5 persen pertahun sampai jatuh tempo 367 hari sejak penerbitan. Lalu, Seri B senilai Rp370 miliar berbunga 9 persen pertahun sampai jatuh tempo hingga tiga tahun.
Sementara ini, Indo Premier Sekuritas dan Trimegah Sekuritas Indonesia selaku penjamin emisi telah menyatakan menjamin dengan kesanggupan penuh penerbitan surat utang yang akan memasuki penawaran umum tanggal 20-21 Agustus 2025.
Bila dirunut lebih jauh, PALM memulai aksi gali lobang tutup lobang ini saat penerbitan penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Tahap III, digunakan pembayaran dipercepat atas sebagian pokok utang Perseroan kepada United Overseas Bank Limited (“Bank UOB”) berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit Bergulir sebesar USD75 juta tanggal 31 Agustus 2023.
Dampaknya terlihat dari laporan keuangan PALM per 31 Maret 2025 yang melaporkan beban keuangan melonjak 135,2 persen secara tahunan menjadi USD294,77 juta.
Abdul Segara
