MarketNews.id-Mayora Indah (MYOR), tengah mencari modal kerja sebesar Rp1 triliun guna pembelian bahan baku, bahan penolong dan biaya operasional.
Mengutip keterangan resmi pada laman BEI tanggal 22 Agustus 2025, MYOR akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III tahap II tahun 2025 sebanyak-banyaknya Rp1 triliun dalam dua seri.
Seri A senilai Rp700 miliar berbunga 6,5 persen pertahun hingga jatuh tempo 5 tahun setelah penerbitan. Seri B senilai Rp300 miliar berbunga 6,7 persen pertahun hingga jatuh tempo 7 tahun mendatang.
Investor berminat akan bunga tersebut dapat mengikuti penawaran umum pada tanggal 3-4 September 2025. Sementara ini, empat penjamin emisi surat utang ini telah menyatakan menjamin secara kesanggupan penuh atau full commitment penyerapan emisi.
Sebelum surat utang dengan peringkat idAA dari Pefindo ini diterbitkan, MYOR juga telah meraup dana Rp500 miliar dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan III tahap I tahun 2024. Sehingga MYOR masih dapat menerbitkan Rp1 triliun lagi surat utang dari Penawaran Umum Berkelanjutan III 2024.
Namun beban bunga yang akan ditanggung MYOR akan kian menumpuk. Hal itu tersurat dalam laporan keuangan semester I 2025. Jelasnya, beban bunga melonjak 155,9 persen secara tahunan menjadi Rp279,44 miliar pada akhir Juni 2025.
Beban bunga itu antara lain imbas dari utang bank jangka pendek Rp2,715 triliun. Ditambah utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam kurun waktu kurang 1 tahun sebesar Rp986,3 miliar.
Selain dua utang itu, MYOR masih mencatat utang bank jangka panjang Rp2,217 triliun dan Obligasi senilai Rp2,033 triliun.
Abdul Segara