MarketNews.id- Indek Harga Saham Gabungan (IHSG), kembali mencetat rekor tertinggi sepanjang kembali diaktifkan pasar modal ke 48 tahun. Berdasarkan data idxmobile, IHSG mencapai level tertingginya di 8.017,68 pada pukul 10.20 WIB, Jumat 15 Agustus 2025.
Namun pencapain itu itu juga menjadi tanda tanya sebagian pelaku pasar karena dinilai tergolong janggal.
Mantan Direktur Utama Bursa Efek Jakarta, Hasan Zein Mahmud mempertanyakan kenaikan spektakuler ini kekuatan pasar nyata, atau semacam permainan dari kekuatan besar yang bersekongkol di belakangnya.
“Yang bikin gamang, target 8000 itu sudah dicanangkan sejak beberapa waktu lalu,” tulis dia dalam media sosialnya.
Hasan bilang bahwa dalam kurun 10 hari perdagangan, IHSG sudah naik 7,12 persen dari 7.484 pada 01 Agustus lalu.
“Tren peristiwa itu berhimpit dengan perayaan HUT RI 80 Hadiah menarik dari sektor keuangan,”kata dia.
Sekedar mengingatkan Direktur Utama BEI, Iman Rachman pernah berdoa yang isinya IHSG akan mencapai level 8.000 pada perayaan HUT Republik Indonesia ke 80.
“ IHSG per hari ini tumbuh lebih dari 1 persen dan sudah mencapai 7.600. Tolong doakan sama sama di ultah RI ke 80 indeks bisa ke 8000,” harap Iman pada tanggal 28 Juli 2025.
Tapi penutupan perdagangan sesi I hari ini, IHSG menyusut 4,8 poin atau -0,06 persen ke level 7.926,45 dengan nilai trasaksi Rp23,65 triliun.
Adapun saham dengan kapitalisasi pasar besar penekannya, BREN turun 3,79 persen ke level 8,875; BBCA menyusut 0,85 persen ke level 8.700.
Sebaliknya saham dengan kapitalisasi pasar jumbo penopang IHSG antara lain DCII naik 8,01 persen ke level 363.300; DSSA naik 1,7 persen ke level 93.575.
Abdul Segara