MarketNews.id- Cikarang Listrindo (POWR), melaporkan tengah mengalami gangguan pasokan gas dari pemasok gas Perseroan. Sehingga tengah dihitung dampaknya terhadap kondisi keuangan.
Sekretaris Perusahaan POWR, Rani Maheswari Miraza menyampaikan selama ini perseroan mendapat pasokan gas dari Pertamina EP (“PEP”) dan Perusahaan Gas Negara (PGAS) berdasarkan kontrak pasokan gas yang berlaku masing-masing hingga Desember 2029 dan Maret 2035.
Namum pada tanggal 5 Agustus 2025, telah terjadi insiden dan unplanned shutdown di area Stasiun pengumpul Field Subang yang dioperasikan oleh Pertamin EP.
“Kondisi ini berdampak pada pasokan gas bumi ke seluruh pelanggan PEP Jawa Bagian Barat, yang diantaranya adalah Cikarang Listrindo,” tulis Rani dalam keterangan resmi, Kamis 14 Agustus 2025.
Belum kelar masalah itu, PWOR malah mendapat pemberitahuan resmi dari PGN terkait kondisi penurunan tekanan penyaluran gasnya pada tanggal 10 Agustus 2025.
Selanjutnya, pada tanggal 13 Agustus 2025, PGN menyampaikan pemberitahuan resmi berikutnya terkait masalah tekanan kritis pada jaringan South Sumatera West Java (“SSWJ”), yang mengindikasikan adanya potensi penurunan tekanan gas yang disuplai ke pembangkit listrik POWR.
“Kami segera mengambil langkah mitigasi dengan memanfaatkan bahan bakar lainnya, untuk memastikan pemenuhan kebutuhan energi pelanggan industri tanpa gangguan, hingga pasokan gas dari Pertamina EP dan PGAS kembali normal,” tulis.
Namun dia menekakan bahwa kejadian itu berdampak material terhadap kegiatan operasional. Tapi tetap menilai potensi dampak dari gangguan pasokan gas terhadap kondisi keuangan.
“Perseroan tetap berkomitmen untuk memantau situasi secara cermat dan saat ini sedang berkoordinasi dengan pemasok gas, regulator, dan pemangku kepentingan lainnya, sebagai langkah mitigasi untuk menjaga reliabilitas operasional pasokan listrik.” Pungkas dia.
Abdul Segara