MarketNews.id- Lembaga peracik indek global FTSE Russell, telah mengumumkan kocok ulang saham- saham dari seluruh bursa dunia yang akan masuk dalam indek besutannya berlaku efektif 22 September 2025.
Mengutip pengumuman FTSE Russell akhir pekan lalu, terdapat berapa saham tercatat di BEI yang masuk dan sebaliknya.
FTSE memasukan DSSA, saham energy grup Sinarmas untuk indek berisikan saham kapitalisasi besar tanpa mengeluarkan satu dari anggota lamanya.
Namun anggota indeks tersebut masih dapat dirombak oleh FTSE hingga penutupan bursa pada 5 September 2025.
Salah satu saham yang menjadi sorot FTSE Russell dalam pengumuman berikutnya yakni DSSA. Peracik indeks itu tengah meminta masukan dari para pengguna indeks mengenai potensi kendala dalam mereplikasi perlakuan indeks pada saham DSSA.
Pasalnya, potensi pembobotan yang signifikan atas DSSA karena adanya persyaratan collateral sebesar 80 persen yang diberlakukan oleh Kliring Penjaminan Efek Indonesia dalam perdagangan saham tersebut.
“FTSE Russell akan menyampaikan pemberitahuan lanjutan mengenai konfirmasi perlakuan indeks bagi DSSA sebelum berakhirnya periode pertanyaan kajian indeks pada 5 September 2025,” kutipan pengumuman FTSE.
Sedangkan untuk indek FTSE Russel berkapitalisasi menengah tidak ada anggota baru. Tapi pada saat yang sama, BDMN didepak.
Adapun untuk indek FTSE Russell berkapitalisasi kecil tidak ada perubahan keanggotaan. Namun indek golongan saham berkapitalisasi micro terjadi perombakan cukup banyak.
KEEN, MIDI, BCAP, MLIA, MLBI, CNMA, CLEO, dan ULTJ masuk menjadi anggota baru. Sebaliknya, BEST, TEBE, PSSI, MTMH, KKGI, SMBR, UCID.
Abdul Segara