MarketNews.id-MNC Digital Entertainment (MSIN), induk usaha rumah produksi hingga agen artis grup MNC tengah mencari dana untuk perkuat struktur pemodalan.
Caranya, MSIN melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement dengan menawarkan 6.067.617.820 saham baru atau 10 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.
Aksi ini dapat berjalan setelah mendapat restu pemodal dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 15 September 2025. Tapi karena perseroan juga melakukan pemecahan nominal saham maka dapat dilakukan sampai 12 bulan sejak aksi itu.
Sehingga persetujuan pelaksanaan private placement berlaku efektif mulai tanggal 7 Oktober 2025.
Namun sayangnya, manajemen emiten milik Hary Tanoesoedibjo ini tidak merinci lebih jauh peruntukan dana hasil private placement ini.
“Dana private placement akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan,” tulis manajemen MSIN dalam keterangan resmi dikutip Jumat 8 Agustus 2025.
MSIN menegaskan Rencana penggunaan dana dapat berubah dan disesuaikan dengan kebutuhan aktual Perseroan pada saat pelaksanaan Penambahan Modal.
Selain itu, manajemen MSIN menaksir aksi korporasi ini dapat menambah aset menjadi Rp11,04 triliun dari Rp7,9 triliun per 30 Juni 2025. Hal itu ditopang peningkatkan modal dari Rp6,9 triliun menjadi Rp10,1 triliun.
Jika mengacu asumsi itu maka rasio lancar dari 564,93 persen menjadi 1134,96 persen, rasio liabilitas terhadap aset dari 11,82 persen menjadi 8,48 persen serta rasio liabilitas terhadap ekuitas dari 13,41 persen menjadi 9,26 persen.
Patut dicatat, asumsi ini berlandaskan harga saham MSIN di level 515 per lembar pada penutupan bursa tanggal 7 Agustus 2025.
Harga saham itu masih menggunakan nominal Rp50 per lembar. Sedangkan MSIN akan memecah nominal saham dengan rasio 1:5. MSIN akan diperdagangkan dengan nominal baru pada tanggal 7 Oktober 2025.
Abdul Segara