MarketNews.id-Bukit Makmur Internasional, anak usaha BUMA Internasional Grup (DOID) tak jadi membeli Anglo American yang memiliki aset steelmaking coal atau batubara metalurgi.
Direktur DOID, Dian Paramita menyampaikan pembatalan pembelian aset di Australia ini dipicu Peabody, penjualnya telah mengakhiri perjanjian jual beli bersyarat pada tanggal 19 Agustus 2025.
“Pada hari yang sama, Bukit Makmur Internasional menerima surat pemberitahuan perihal tersebut dari Peabody,” tulis Dian dalam keterangan resmi, Rabu 20 Agustus 2025.
Namun dia menekankan tidak terdapat dampak material langsung terhadap kondisi keuangan, operasional, maupun kelangsungan usaha perseroan secara konsolidasian dari pembatalan ini.
“Perseroan tetap berkomitmen untuk meningkatkan portofolionya secara hati-hati dengan menambah aset yang berkualitas baik.
Pendekatan strategi ini bertujuan untuk memperkuat basis seluruh aset yang dimilikinya dan mendukung pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan,” terang dia.
Sebelumnya, DOID mengumumkan Bukit Makmur Internasional telah mengadakan perjanjian yang mengikat dengan Peabody Energy Corporation (Peabody) untuk mengakuisisi 51 persen saham di Dawson Complex (Dawson) senilai USD455 juta.
Akuisisi ini membuka jalan bagi BUMA International sebagai pengendali atas salah satu tambang batubara metalurgi terbesar di Australia .
Dawson merupakan bagian dari portofolio Steelmaking Coal Anglo American, yang dijual kepada Peabody berdasarkan perjanjian penjualan yang terpisah setelah proses penjualan yang kompetitif.
BUMA International akan mendanai Peabody untuk akuisisi Dawson dan Peabody akan mentransfer Dawson Complex ke BUMA International setelah penyelesaian transaksi dengan Anglo American, dengan syarat proses hak pre-emptive terkait Dawson dan kondisi-kondisi lainnya telah selesai.
Presiden Direktur DOID, mengatakan akuisisi Dawson memperkuat posisi perseroan di pasar. Saat itu dia bilang akuisisi ini akan didanai oleh cadangan kas Grup, fasilitas sindikasi bank, dan fasilitas penjaminan atas kewajiban rehabilitasi.
Biaya akuisisi terdiri dari pembayaran tunai di muka sebesar USD355 juta dan USD100 juta dalam bentuk kas yang akan dibayarkan dalam jangka waktu hingga ulang tahun ke empat setelah penyelesaian transaksi.
Abdul Segara