MarketNews.id- Pam Mineral (NICL), membukukan kenaikan pendapatan 152,02 persen secara tahunan menjadi Rp1,056 triliun di semester I 2025.
Bila dirinci, penjualan nikel kepada Marin Mitra Nusantara Rp573,66 miliar atau 54 persen dari total pendapatan semester I 2025. Lalu, penjualan nikel kepada Xingda Trading Indonesia Rp189,14 miiar atau 17,9 persen dari total pendapatan. Dua pos itu nihil pada semester I 2024.
Senada, penjualan nikel kepada pihak lain lain melonjak 312,6 persen secara tahunan menjadi Rp293,8 miliar.
Walau beban pokok penjualan bengkak 93,1 persen secara tahunan menjadi Rp533,18 miliar.Tapi laba kotor tetap melonjak 268,3 persen secara tahunan menjadi Rp523,46 miliar. Sejalan, laba usaha melejit 424,1 persen secara tahunan menjadi Rp456,3 miliar.
Direktur Utama NICL, Ruddy Tjanaka melaporkan laba bersih Rp357,52 miliar pada semester I 2025. Hasil itu lompat 389,04 persen dibanding semester I 2024 yang terbilang Rp73,47 miliar.
Sehingga laba per saham terkerek ke level Rp33,61 per lembar pada akhir Juni 2025. Sedangkan akhir Juni 2024 berada di level Rp6,9 per helai.
Pada gilirannya, saldo laba belum dicadangkan bertambah dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp257,67 miliar pada akhir Juni 2025.
Alhasil, total ekuitas meningkat 8,08 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp949,13 miliar pada akhir Juni 2025.
Pada sisi lain, jumlah kewajiban berkurang 12,2 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp150,69 miliar pada akhir Juni 2025.
Abdul Segara