Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / OJK Masih Periksa Syarat Administrasi Kuasi Organisasi BUMI

OJK Masih Periksa Syarat Administrasi Kuasi Organisasi BUMI

MarketNews.id-Otoritas Jasa Keuangan ( OJK), menyatakan masih menelaah rencana kuasi reorganisasi Bumi Resources (BUMI).

Deputi Komisioner Pengawas Pengelolaan Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek OJK,  I B Aditya Jayaantara menyatakan, tengah memeriksa persyaratan administrasi kuasi reorganisasi BUMI.

“Kami masih periksa syarat administrasinya, “ kata Aditya kepada MarketNews,id di gedung BEI, Selasa 15 Juli 2025.

Ia bilang, proses kuasi reorganisasi memang harus melewati pemeriksaan persyaratan administrasi dan tambahan informasi dari emiten walau sudah mendapat persetujuan RUPSLB.

“Jadi prosesnya memang begitu ya,” kata dia.

Seperti diketahui, BUMI telah mendapat restu melakukan kuasi Reorganisasi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 2 Juni 2025.

Mengutip keterangan resmi BUMI, Rabu 4 Juni 2025 bahwa 300.787.941.463 saham atau  98,51 persen suaran sah yang hadir menyetujui rencana tersebut. Hanya  4.528.236.900 saham atau 1,483 suara sah tidak sepakat.

Sebelumnya, BUMI menyampaikan akan melakukan kuasi reorganisasi menggunakan posisi agio saham yang merupakan selisih lebih antara setoran modal dengan nilai nominal saham.

“Agar dapat membayar dividen, Perseroan akan melakukan restrukturisasi terhadap modal melalui Rencana Kuasi Reorganisasi, yaitu dengan cara mengeliminasi akumulasi rugi (defisit) laba ditahan dengan menggunakan saldo agio saham.,” tulis manajemen BUMI, Selasa 22 April 2025.

Dalam proposal kali ini, BUMI menegaskan telah memenuhi ketentuan Peraturan IX.L.1 terkait dengan Rencana Kuasi Reorganisasi. Sebagai buktinya, BUMI menunjukan nilai defisit telah mencapai 78 persen dari total modal disetor per 31 Desember 2024. Tahun 2023 defisit mencapai 80 persen dari total modal dan tahun 2022 mencapai 81 persen dari modal disetor.

Selain itu, nilai defisit telah mencapai 10,17 kali dari rata rata laba tahun berjalan per 31 Desember 2024. Tahun 2023 mencapai 10,47 kali dari rata rata laba tahun berjalan. Tahun 2023 setara 10,52 kali dari rata rata tahun berjalan.

Abdul Segara

Check Also

Bukalapak (BUKA) Masih Alami Defisit Sebesar Rp9, 791 Triliun Di Juni 2025

MarketNews.id- Bukalapak.com (BUKA), membukukan pertumbuhan pendapatan 27,9 persen secara tahunan menjadi Rp3,087 triliun pada akhir …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *