MarketNews.id-Bukaka Teknik Utama (BUKK), alami penyusutan pendapatan kontrak kontruksi dan non kontruksi sedalam 36,7 persen secara tahunan menjadi Rp1,156 triliun pada akhir Juni 2025.
Sejalan, beban kontrak kontruksi dan non konstruksi turut turun 35,8 persen secara tahunan menjadi Rp856,26 miliar. Sehingga laba kotor merosot 39,1 persen secara tahunan menjadi Rp300,56 miliar.
Menariknya, emiten milik keluarga Kalla ini meraih pendapatan lain lain Rp82,4 miliar pada semester I 2025. Berbanding terbalik dengan semester I 2024 yang mencatat beban lain lain Rp109,96 miliar.
Salah satu pos pendorongnya, bagian laba perusaaan asosiasi melonjak 531 persen secara tahunan menjadi Rp202,34 miliar.
Alhasil, laba sebelum pajak penghasilan hanya menciut 0,016 persen secara tahunan menjadi Rp383,03 miliar. Kian enteng, beban pajak penghasilan turun 30,4 persen secara tahunan menjadi Rp19,9 miliar. Sehingga, laba tahun berjalan tumbuh 2,5 persen secara tahunan menjadi Rp363,09 miliar.
Direktur Utama BUKK, Irsal Kamarudin melaporkan laba bersih Rp359,88 miliar pada semester I 2025. Laba itu tumbuh 2,86 persen dibanding semester I 2024 yang tercatat Rp349,3 miliar.
Bahkan laba per saham melejit ke Rp136 per lembar pada akhir Juni 2025. Sedangkan Akhir Juni 2024 sebesar Rp65 per helai.
Laba tersebut ikut menambah saldo laba 8,7 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp4,48 triliun pada akhir Juni 2025.
Pada gilirannya, total ekuitas meningkat 7,09 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp5,446 triliun pada akhir Juni 2025.
Sementara itu, total kewajiban bertambah 0,14 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp4,073 triliun pada akhir Juni 2025.
Abdul Segara