MarketNews.id- Pertamina Geothermal Energy (PGEO), akan membagikan dividen tahun buku 2024 sebesar USD 136,4 juta atau 85 persen dari laba bersih setara USD160,3 juta. Sedangkan sisanya, USD24 juta dibukukan sebagai saldo laba ditahan.
Rencana itu telah disetujui setelah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 pada tanggal 3 Juni 2025.
Menilik komposisi pemegang saham, Pertamina Power Indonesia akan menerima 68,82 persen dari total dividen. Lalu, Masdar Indonesia Solar Holding RSC akan menampung 14,6 persen, dan Pertamina Pedeve Indonesia akan mendapatkan 5,969 persen.
Direktur Keuangan PGEO, Yurizki Rio mengakui laba bersih tahun 2024 sedikit turun dari USD 163,57 juta di 2023. Meski demikian, tetapi menjaga profitabilitas yang solid, arus kas operasional yang kuat serta efisiensi biaya secara konsisten. menyampaikan bahwa saat ini Perseroan berada dalam kondisi keuangan yang sehat.
Asalnya, pendapatan sebesar USD 407,12 juta naik dari tahun sebelumnya dari USD 406,29 juta.
“Performa keuangan dan operasional yang positif itu menegaskan keberhasilan penerapan strategi bisnis berkelanjutan dalam mendorong pengembangan panas bumi di Indonesia yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” kata Yurizki di Jakarta.
Sementara itu, PGEO mencatat peningkatan produksi di berbagai wilayah sepanjang tahun 2024, termasuk Kamojang (+5,36 persen Year on Year/YoY), Lahendong (+0,4 persen), dan Lumut Balai (+2,72 persen Yoy).
Secara keseluruhan, produksi listrik mencapai 4.827,22 GWh atau meningkat sebesar 1,96% dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian ini mencerminkan kinerja operasional Perseroan yang stabil dan efisien.
Direktur Utama PGEO, Julfi Hadi menyampaikan saat ini tengah dalam tahap mencapai target kapasitas terpasang sebesar 1 GW (gigawatt) dalam 2-3 tahun mendatang.
“Upaya ini kami lakukan dalam mendukung agenda transformasi bauran energi nasional dengan meningkatkan kapasitas pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) hingga 76 persen pada periode 2025–2034,” katanya.
RUPST ini juga menyetujui adanya Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, di mana Perseroan akan menjalankan Kegiatan Usaha dalam bidang Industri Alat Uji, Jasa Pengujian Laboratorium, serta skema sewa/optimasi aset untuk menambah opsi pengembangan proyek melalui optimasi aset eksisting.
RUPST juga menetapkan susunan keanggotaan Direksi dan Dewan sebagai berikut :
Komisaris Komisaris Independen : Abdullah Zayed
Komisaris Independen : Abdul Musawir Yahya
Komisaris : John Eusebius Iwan Anis
Komisaris : Gigih Udi Atmo Susunan
Direksi
Direktur Utama : Julfi Hadi
Direktur Eksplorasi dan Pengembangan : Edwil Suzandi
Direktur Operasi : Ahmad Yani Direktur Keuangan : Yurizki Rio
Abdul Segara