MarketNews.id- Manajemen Pancaran Samudera Transport, menyatakan rasa optimisi saham baru perseroan ditawarkan tetap menarik investor pada saat maraknya penawaran umum perdana saham secara bersamaan.
Berdasarkan data e-IPO terdapat 8 perusahaan tengah mengincar dana IPO mulai tanggal 19 Juni hingga pertengahan Juli 2025.
Direktur Keuangan Pancaran Samudera Transport, Wendi Arifin menyatakan, saham perseroan akan tetap terserap karena valuasinya tergolong menarik.
“ PER Kami sekitar 5,2 kali-5,5 kali sedangkan industrinya sampai 8 kali. Sedangkan PBV juga baru 1 X,” kata dia dalam paparan publik IPO di Jakarta, Selasa 24 Juni 2025.
Ia bilang valuasi itu diperkirakan akan tetap pada kisaran 5-5,5 X pada akhir tahun 2025. Hal itu ditopang dengan target pendapatan sebesar Rp1 triliun hingga Rp1,2 triliun.
“Target pertumbuhan pendapatan kami tetap antara 10-15 persen tapi memang ada tantangan penurunan harga batu bara,” jelas dia.
Dia juga menceritakan daya tarik lainnya dari perseroan terkait dari modal setor perseroan saat pendirian tahun 2007 hanya sebesar Rp20 miliar. Tapi sampai akhir tahun 2024 Rp1,1 triliun.
“Mencapai angka Rp1,1 triliun dari akumulasi laba bersih selama 18 tahun, tapi sudah dikurangi dengan pembagian dividen ya,” kata dia.
Direktur Utama Pancaran Samudera Transport, Susanto menambahkan perseroan optimis saat ini menjadi waktu yang tepat untuk melenggang di Pasar Bursa Indonesia.
Apalagi saat ini industri jasa pelayaran dan pengangkutan batubara memiliki prospek yang sangat positif seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi, baik di pasar domestik maupun ekspor.
“Permintaan batubara, terutama untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) terus menunjukkan tren kenaikan. Hal ini mendorong tingginya kebutuhan akan layanan angkutan laut yang andal dan efisien.
Menjadi perusahaan terbuka adalah salah satu komitmen kami untuk terus hadir menjadi salah satu solusi yang terbaik bagi mitra kami,” papar dia.
Susanto menyebut permintaan domestik juga diproyeksikan meningkat pada tahun 2025, tercermin dari potensi kenaikan Domestic Market Obligation (DMO) batubara yang diperkirakan mencapai 229,3 juta ton—naik 4,05 persen dibandingkan target DMO tahun 2024 sebesar 220 juta ton.
Lonjakan ini mencerminkan bertambahnya kebutuhan energi nasional dan memberikan peluang signifikan bagi perusahaan pelayaran untuk meningkatkan volume pengangkutan, baik untuk distribusi dalam negeri maupun ekspor.
“Secara keseluruhan, dengan meningkatnya permintaan batubara, target produksi yang tinggi, investasi besar dalam infrastruktur pelabuhan, dan kepatuhan terhadap standar HSE, Perseroan memiliki prospek usaha yang sangat positif.
Perseroan akan dapat memanfaatkan peluang ini untuk memperluas pasar, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat posisinya di industri pelayaran dan pengangkutan batubara,” ujar Susanto.
Abdul Segara