Home / Korporasi / BUMN / GIAA Jadi “Pasien” Pertama Danantara Dengan Suntikan Modal Sebesar Rp6,65 Triliun

GIAA Jadi “Pasien” Pertama Danantara Dengan Suntikan Modal Sebesar Rp6,65 Triliun

MarketNews.id- Danantara Asset Management, memberikan pinjaman sebesar Rp6,65 triliun guna penyehatan kepada Garuda Indonesia (GIAA) pada tanggal 24 Juni 2025.

Manajemen GIAA mengakui, terdapatnya urgensi berkaitan dengan kelangsungan usaha khususnya terkait operasional Perseroan dan anak usaha Perseroan, Citilink, maka sebagai bagian pendanaan awal dalam restrukturisasi.

Betapa tidak, GIAA telah mencatatkan ekuitas negatif selama 3  tahun terakhir, yang mana hal ini berdasarkan Peraturan BEI  Nomor I-X tentang Penempatan Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas Pada Papan Pemantauan Khusus Tahun 2025 jo.

Terlebih  Peraturan BEI Nomor I-N tentang Pembatalan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting) Tahun 2024, menempatkan GIAA pada potensi suspensi efek yang dapat berujung pada pembatalan pencatatan efek Perseroan (delisting).

Melihat kondisi itu, Manajemen GIAA telah mengajukan permohonan restrukturisasi dalam rangka penyehatan Perseroan kepada Menteri BUMN berdasarkan ketentuan Pasal 3C huruf h juncto Pasal 72 ayat 1(c) UU BUMN pada tanggal 21 Mei 2025.

Mujurnya, GIAA perseroan telah mendapatkan persetujuan Menteri BUMN berdasarkan kewenangan selaku Wakil Pemerintah Pusat yang tertuang tanggal 23 Juni 2025 perihal Persetujuan Restrukturisasi dalam rangka Penyehatan Garuda Indonesia.

“ Perseroan bersama dengan Citilink telah menandatangani Perjanjian Pemegang Saham dengan Danantara Asset Management dengan anak perusahaan Perseroan pada tanggal 24 Juni 2025,” kutipan keterangan resmi GIAA.

Selanjutnya dana pinjaman itu akan disalurkan kepada Citilink dalam bentuk pinjaman pemegang saham (Shareholder Loan) Rp4,827 triliun. Sedangkan GIAA sendiri hanya menerima Rp1,822 triliun.

GIAA akan meminta persetujuan restrukturisasi penyehatan guna meningkatkan kesehatan keuangan dan kinerja kepada pemodal dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 30 Juni 2025 mendatang.

Abdul Segara

Check Also

Uni-Chamr Indonesia (UCID) Rugi Bersih Rp6,2 Miliar Di Semester I 2025

MarketNews.id- Uni-Chamr Indonesia (UCID) mengalami penyusutan pendapatan sedalam 14,3 persen secara tahunan menjadi Rp4,269 triliun …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *