MarketNews.id-Tower Bersama Infrastructure (TBIG), membukukan pertumbuhan pendapatan 1,58 persen secara tahunan menjadi Rp1,731 triliun pada kuartal 1 2025.
Bila dirinci, pendapatan sewa menara Telekomunikasi Selular meningkat 1,58 per secara tahunan menjadi Rp576,31 miliar. Senada, pendapatan sewa menara Indosat tumbuh 0,14 persen secara tahunan menjadi Rp437,8 miliar.
Demikian juga mendapatan sewa menara XL Axiata tumbuh 0,94 persen secara tahunan menjadi Rp319,77 miliar. Tapi pendapatan sewa menara Smart Telecom merosot 2,9 persen secara tahunan menjadi Rp233,01 miliar.
Walau beban pokok pendapatan bengkak 1,93 persen secara tahunan menjadi Rp473,23 miliar. Tapi laba kotor tetap tumbuh 1,4 persen secara tahunan menjadi Rp1,258 triliun.
Seirama, laba usaha meningkat 1,4 persen secara tahunan menjadi Rp1,112 triliun. Demikian juga dengan laba sebelum pajak final dan pajak penghasilan meningkat 3,3 persen secara tahunan menjadi Rp614,67 miliar.
Presiden Direktur TBIG, Herman Setya Budi membukukan laba bersih Rp413,39 miliar pada kuartal I 2025. Nilai tersebut tumbuh 18,3 persen dibanding kuartal I 2024 yang tercatat Rp349,84 miliar.
Sehingga laba bersih per saham terkerek ke level Rp18,52 per lembar pada akhir Maret 2025. Sedangkan akhir Maret 2024 berada di level Rp15,45 per helai.
Laba tersebut dapat menambah saldo laba belum ditentukan penggunaannya 8,5 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp5,808 triliun pada akhir Maret 2025.
Pada gilirannya total ekuitas turut meningkat 2,9 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp10,881 triliun pada akhir Maret 2025.
Pada sisi lain, jumlah kewajiban berkurang 7,2 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp34,07 triliun pada akhir Maret 2025.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal I 2025 TBIG dengan penelaahan terbatas dikutip Jumat 30 Mei 2025.
Abdul Segara