Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / SILO Raih Peningkatan Laba Bersih Hingga 1.853 Persen Di Kuartal I 2025

SILO Raih Peningkatan Laba Bersih Hingga 1.853 Persen Di Kuartal I 2025

MarketNews.id-Siloam International Hospital (SILO), mencatatkan pertumbuhan 0,29 persen pendapatan secara tahunan menjadi Rp3,036 triliun  pada kuartal I 2025.  Tapi menyusut 1,8 persen bila dibanding pendapatan kuartal IV 2024.

Bila dirinci, pendapatan jasa selain spesialis tumbuh 0,38 persen secara tahunan menjadi Rp2,349 triliun. Senada, pendapatan spesialis meningkat 0,21 persen  secara tahunan menjadi Rp687,73 miliar.

Dari sisi layanan, SILO mencatat 75.259 pasien rawat inap dan 233.109 hari rawat inap, sementara kunjungan rawat jalan tetap kuat di atas 1,05 juta.

Perseroan juga mempertahankan 4.195 tempat tidur operasional, dengan tingkat hunian sebesar 62,4 persen di tengah musim libur panjang.

Namun beban pokok pendapatan bengkak 2,3 persen secara tahunan menjadi Rp1,915 triliun. Dampaknya, laba kotor tergerus 2,9 persen secara tahunan menjadi Rp1,121 triliun.

Walau beban usaha naik 9,6 persen secara tahunan menjadi Rp718,49 miliar. Tapi beban lain lain menyusut 91,7 persen secara tahunan sisa Rp29,032 miliar.

Berapa pos pengurangnya, SILO tak lagi mencatatkan cadangan kerugian penurunan nilai aset tetap dan cadangan kerugian nilai investasi asosiasi. Kedua pos ini pada kuartal 1 2024 mencapai Rp252,88 miliar.

Alhasil, laba usaha naik 152,02 persen secara tahunan menjadi Rp373,5 miliar. Seirama, laba sebelum pajak melonjak 150,3 persen secara tahunan menjadi Rp333,09 miliar.

Direktur Utama SILO, David Utama melaporkan laba bersih Rp254,98 miliar pada kuartal I 2025. Nilai ini melonjak 1.853 persen dibanding kuartal I 2024 yang tercatat Rp13,676 miliar.  Tapi turun 8,9 persen dibanding kuartal IV 2024 yang mencapai Rp280,79 miliar.

Seirama, laba per saham terkerek ke level Rp18,93 per lembar pada akhir Maret 2025. Sedangkan akhir Maret 2024 berada di level Rp1,05 per helai.

Laba tersebut menambah saldo laba 8,78 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp3,022 triliun pada akhir Maret 2025.

Pada gilirannya, total ekuitas turut bertambah 3,03 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp9,017 triliun pada akhir Maret 2025.

Pada sisi lain, jumlah kewajiban berkurang 20,07 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp4,359 triliun pada akhir Maret 2025.

Abdul Segara

Check Also

Kimia Farma Satu Satunya Emiten BUMN Kena Peringatan BEI Soal Laporan Keuangan

MarketNews.id- Bursa Efek Indonesia (BEI), melayangkan peringatan pertama kepada 103 emiten yang terlambat menyampaikan laporan keuang …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *