MarketNews.id-Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang pekan lalu berakhir dengan peningkatan Indeks saham sebesar 1,51 Persen Jadi 7.214. Padahal, hampir semua indikator perdagangan alami penuruan.
Pemangkasan suku bunga acuan jadi 5,5 persen dengan fokus tetap pada pertumbuhan dan stabilitas disambut pelaku bursa untuk kembali masuk pasar meski dalam jumlah terbatas.
Seperti diketahui, selama sepekan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 19-23 Mei 2025, rata-rata nilai transaksi harian ( RNTH ) tercatat merosot 12,48 persen menjadi Rp14,52 triliun dari Rp16,59 triliun per hari pada sepekan sebelumnya.
Berdasarkan data perdagangan BEI yang dikutip Jumat, 23 Mei 2025, selama sepekan terakhir rata-rata volume transaksi harian hanya 22,78 miliar saham atau melorot 24,12 persen dibandingkan sepekan sebelumnya yang mencapai 30,02 miliar saham per hari.
Kinerja negatif selama sepekan juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian yang cuma sebanyak 1,36 juta kali atau mengalami penurunan 4,23 persen dibandingkan sepekan sebelumnya, yakni 1,42 juta kali transaksi per hari.
Pada penutupan perdagangan Jumat (23/5), posisi Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) terpantau berada di level 7.214 atau melonjak 1,51 persen dibandingkan penutupan akhir pekan sebelumnya yang terparkir di posisi 7.106.
Dengan posisi IHSG yang berada di level 7.214, maka saat ini nilai kapitalisasi pasar (market cap) BEI mencapai Rp12.561 triliun, mengalami peningkatan 1,97 persen dibandingkan penutupan akhir pekan sebelumnya, senilai Rp12.318 triliun.
Pada perdagangan Jumat pekan ini, investor asing kembali melanjutkan aksi beli bersih hingga Rp589,43 miliar. Namun demikian, untuk sepanjang tahun ini yang berakhir 23 Mei 2025, BEI masih mencatatkan net foreign sell Rp46,66 triliun.