MarketNews.id-Direktur Utama Pam Mineral (NICL), Ruddy Tjanaka menyayangkan kebijakan Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait penghentian sementara atau suspend perdagangan NICL tanpa meminta penjelasan kepada manajemen terlebih dahulu.
Ia mengibaratkan BEI sebagai ‘orang tua’ sehingga sebelum mengambil kebijakan suspend terlebih dahulu diberi kesempatan untuk memberi penjelasan.
“Kita paham ada uma (red-sebelum suspend, tapi suspend ini secara langsung maupun tidak langsung menganggu investor,” kata dia dalam paparan publik atas permintaan BEI secara daring, Senin 19 Mei 2025.
Ia memahami, BEI memberi ruang kepada manajemen NICL untuk menberi penjelasan melalui paparan publik insidentil. Tapi dia berharap kedepannya, BEI memberi ruang menjelaskan terlebih dahulu.
“Kalau pun nanti suspend di buka, tapi masyarakat sudah menilai baik atau salah itu relatif sekali,”kata dia.
Namun dia menegaskan tetap akan transparan dan terbuka terhadap semua aksi korporasi yang akan dilakukan.
Seperti diketahui, BEI menghentikan sementara atau suspend NICL sejak perdagangan sesi 1 tanggal 16 Mei 2025 di pasar reguler dan pasar tunai.
Kebijakan itu diambil setelah melihat peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada Saham NICL.
Berdasarkan data Idxmobile, NICL telah naik 191,21 persen dalam 1 bulan bursa. Dalam rentang itu, NICL bergerak dari batas bawah di level 334 per saham hingga batas atas pada level 1.090 per lembar.
“Sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PT PAM Mineral Tbk (NICL) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I tanggal 16 Mei 2025 sampai dengan Pengumuman Bursa lebih lanjut,” kutipan pengumuman BEI tanggal 15 Mei 2025.
Abdul Segara