MarketNews.id- Indika Energy (INDY), mengalami penyusutan pendapatan sedalam 13,7 persen secara tahunan menjadi USD489,59 juta pada kuartal 1 2025.
Pasalnya, nilai ekspor batu bara merosot 30,07 persen secara tahunan menjadi USD405,25 juta. Senasib, penjualan batu bara ke pasar dalam negeri menyusut 1,41 persen secara tahunan menjadi USD139,28 juta.
Tapi pendapatan kontrak dan jasa naik 78,4 persen secara tahunan menjadi USD71,272 juta. Senada, pendapatan dari lini usaha perdagangan lainnya melonjak 128,07 persen secara tahunan menjadi USD13,069 juta.
Walau beban pokok kontrak dan penjualan turun 10,1 persen secara tahunan menjadi USD425,87 juta. Tapi laba kotor tetap merosot 31,8 persen secara tahunan menjadi USD63,721 juta.
Bahkan laba sebelum pajak amblas 53,6 persen secara tahunan sisa USD19,584 juta. Salah satu pos penekannya, beban lain lain bersih USD285 ribu pada kuartal I 2025. Sedangkan kuartal I 2024 membukukan pendapatan lain lain bersih USD7,328 juta yang ditopang penjualan MUTU senilai USD11,08 juta.
Direktur Utama INDY, M Arsjad Rasjid PM melaporkan laba bersih senilai USD2,899 juta pada kuartal I 2025. Nilai ini anjlok 86,06 persen dibanding kuartal I 2024 yang mencapai USD20,1 juta.
Dampaknya, laba per saham melorot ke level USD0,0006 per lembar pada akhir Maret 2025. Sedangkan akhir Maret 2024 berada di level USD0,0039 per helai.
Laba tersebut masih dapat menambah saldo laba tidak dicadangkan 0,34 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi USD872,7 juta pada akhir Maret 2025.
Pada gilirannya total ekuitas turut meningkat 0,51 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi USD1,348 miliar pada akhir Maret 2025.
Pada sisi lain, jumlah kewajiban berkurang 3,1 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi USD1,557 miliar pada akhir Maret 2025.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan INDY kuartal I 2025 tanpa audit yang diunggah pada laman BEI dikutip Kamis 1 Mei 2025.
Abdul Segara