MarketNews.id-Dian Swastatika Sentosa (DSSA) mengalami penyusutan pendapatan sedalam 7,4 persen secara tahunan menjadi USD737,55 juta pada kuartal I 2025.
Pasalnya, pendapatan dari lini usaha pertambangan dan perdagangan batu bara merosot sedalam 9,1 persen secara tahunan menjadi USD665,27 juta.
Tapi pendapatan dari lini usaha penyedian TV Kabel, internet dan teknologi naik 50,6 persen secara tahunan menjadi USD46,1 juta.
Senada, pendapatan dari lini usaha perdagangan tumbuh 1,1 persen secara tahunan menjadi USD25,828 juta.
Sayangnya, beban pokok penjualan bengkak 4,9 persen secara tahunan menjadi USD449,86 juta. Dampaknya, laba kotor amblas sedalam 22,01 persen secara tahunan menjadi USD287,68 juta.
Terlebih beban usaha naik 2,2 persen secara tahunan menjadi USD138,17 juta. Sehingga laba usaha amblas 35,7 persen secara tahunan menjadi USD149,51 juta.
Demikian juga dengan laba sebelum pajak turun sedalam 28,5 persen secara tahunan menjadi USD170,49 juta.
Presiden Direktur DSSA, L Krisnan Cahya melaporkan, laba bersih senilai USD80,5 juta pada kuartal I 2025. Nilai ini turun 21,5 persen dibanding kuartal I 2024 yang mencapai USD102,83 juta.
Akibatnya, laba per saham dasar diatribusikan kepada pemilik entitas induk melorot ke level USD0,01 per lembar pada akhir Maret 2025. Sedangkan akhir Maret 2024 berada di level USD0,02 per helai.
Laba tersebut menambah saldo laba belum ditentukan penggunaannya 3,7 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi USD2,242 miliar pada akhir Maret 2025.
Pada gilirannya, total ekuitas turut bertambah 6,1 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi USD2,062 miliar.
Pada sisi lain, jumlah kewajiban meningkat 2,1 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi USD1,788 miliar pada akhir Maret 2025.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal I 2025 dengan penelaahan terbatas emiten grup Sinarmas dikutip Kamis 29 Mei 2025.
Abdul Segara