MarketNews.id- Chandra Asri Pacific (TPIA), membukukan pertumbuhan pendapatan 32,05 persen secara tahunan menjadi USD622,09 juta pada akhir Maret 2025.
Pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan penjualan segmen Kimia 32,5 persen secara tahunan. Ditambah segmen Infrastruktur yang mampu mengimbangi gangguan pasokan dan permintaan pada tahun sebelumnya.
Namun, beban pokok pendapatan naik 30,7 persen secara tahunan menjadi USD616,3 juta. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya biaya bahan baku dan utilitas di segmen Kimia, seiring dengan peningkatan produksi dan volume penjualan.
Sehingga emiten petro kimia milik Prajogo Pangestu ini kembali menderita rugi sebelum pajak sedalam USD31,864 juta pada akhir Maret 2025. Nilai ini berkurang 24,3 persen dibanding akhir Maret tahun 2024.
Presiden Direktur TPIA, Erwin Ciputra melaporkan rugi bersih sedalam USD25,644 juta pada kuartal I 2025. Nilai kerugian ini berkurang 22,5 persen dibanding kuartal I 2024 yang menembus USD25,644 juta.
Dampaknya, saldo laba tidak ditentukan penggunaannya merosot 3,8 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi USD646,71 juta pada akhir Maret 2025.
Pada gilirannya, ekuitas diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun tergerus 1,06 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi USD2,605 miliar pada akhir Maret 2025.
Namun total ekuitas tumbuh 4,2 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi USD3,057 miliar pada akhir Maret 2025.
Menilik kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi sepanjang kuartal I 2025 menyentuh USD318,76 juta.
Pasalnya, penerimaaan dari pelanggan hanya USD595,5 juta. Tapi pada saat yang sama, pembayaran kepada pemasok, direksi, dan karyawan mencapai USD919,81 juta.
Direktur TPIA, Suryandi, menyatakan Chandra Asri Group terus mempertahankan posisi keuangan yang kuat, dengan likuiditas yang solid sebesar USD2,7 miliar, terdiri dari USD1,7 miliar kas dan setara kas, USD0,7 miliar dalam bentuk marketable securities, serta USD0,3 miliar dari available committed revolving credit facilities pada akhir kuartal I 2025.
“ Fondasi yang kokoh ini memungkinkan kami mendorong pertumbuhan jangka panjang dan berkontribusi pada pengembangan industri dan ekonomi Indonesia,” tulis dia dalam keterangan resmi dikutip Kamis 1 Mei 2025.
Abdul Segara