MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal
Related Articles
MarketNews.id- Unilever Indonesia (UNVR), alami penyusutan penjualan sedalam 6,09 persen secara tahunan menjadi Rp9,465 triliun pada akhir Maret 2025.
Pasalnya, penjualan ke pasar dalam negeri turun 6,6 persen secara tahunan menjadi Rp9,142 triliun. Tapi nilai ekspor tumbuh 12,5 persen secara tahunan menjadi Rp322,67 miliar.
Walau harga pokok penjualan berkurang 2,7 persen secara tahunan menjadi Rp4,906 triliun. Tapi laba kotor tetap merosot 9,4 persen secara tahunan menjadi Rp4,558 triliun.
Senasib, laba usaha longsor 13,8 persen secara tahunan menjadi Rp1,621 triliun. Demkian juga dengan laba sebelum pajak penghasilan melorot 14,3 persen secara tahunan menjadi Rp1,593 triliun.
Presiden Direktur UNVR, Benjie Yaр melaporkan laba kuartal I 2025 sebesar Rp1,237 triliun. Hasil itu turun 14,5 persen dibanding kuartal I 2024.
Dampaknya, laba per saham merosot ke level Rp32 per lembar pada akhir Maret 2025. Sedangkan akhir Maret 2024 berada di level Rp38 per helai.
Namun laba tersebut dapat menambah saldo laba yang belum dicadangkan sebesar 62,7 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp3,192 triliun pada akhir Maret 2025.
Pada gilirannya, total ekuitas turut naik 57,9 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp3,38 triliun pada akhir Maret 2025.
Pada sisi lain, jumlah kewajiban bertambah 4,3 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp14,428 triliun pada akhir Maret 2025.
Adapun rasio keuangan penting seperti Rasio Lancar 55 persen; ROA 7 persen; ROE 37 persen; Ebitda terhadap pendapatan 19 persen.
Data tersebut dicuplik dari laporan keuangan kuartal I 2025 UNVR tanpa audit yang diunggah pada laman BEI, Kamis 24 April 2025.
Abdul Segara
