Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Pasar Surat Utang Korporasi Di Kuartal I 2025, Lebih Besar Dibanding Kuartal I 2024

Pasar Surat Utang Korporasi Di Kuartal I 2025, Lebih Besar Dibanding Kuartal I 2024

Kebutuhan pendanaan buat dunia usaha sepanjang kuartal pertama tahun ini, jauh lebih marak. Hingga Akhir Maret 2025, setidaknya sudah diterbitkan surat utang baru dari korporasi sebesar Rp46,4 triliun. Sementara untuk mandat yang diterima oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) per 31 Maret 2025 dan belum listing mencapai Rp74,46 Triliun.

Melihat angka ini, hingga akhir tahun 2025 target Pefindo untuk merating surat utang sekitar 161 Triliun akan telampaui.

Seperti diketahui, Pefindo mencatatkan total penerbitan surat utang korporasi secara keseluruhan pada Januari-Maret 2025 mencapai Rp46,7 triliun.

“Hingga periode akhir kuartal pertama, pasar surat utang korporasi sudah ada penerbitan sekitar Rp46,7 triliun, yang mana di antaranya Rp46,4 triliunnya adalah berasal dari instrumen yang berbentuk obligasi korporasi dan juga sukuk,” kata Ekonom atau Kepala Divisi Riset Ekonomi Pefindo, Suhindarto dalam konferensi pers yang diadakan secara virtual di Jakarta, Selasa, 15 April 2025.

Penerbitan obligasi korporasi dan sukuk naik signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp25,1 triliun.

Adapun Medium Term Notes (MTN) disebut menunjukkan penurunan menjadi Rp400 miliar dibandingkan Rp700 miliar pada kuartal I-2024.
Kemudian, hingga kuartal I-2025, dia menerangkan bahwa masih belum ada penerbitan efek utang lainnya (perpetual, Surat Berharga Komersial/SBK, dan sekuritisasi), menurun dibandingkan triwulan I-2024 yang sebesar Rp500 miliar.

“Jadi, all in all sebenarnya kondisi pasar surat utang korporasi di triwulan pertama tahun ini memang relatif lebih semarak dibandingkan dengan di kuartal pertama di tahun 2024 lalu,” ungkap Suhindarto.

Secara nasional, sektor paling besar untuk penerbitan surat utang korporasi berasal dari pulp and paper yang diterbitkan empat perusahaan dengan instrumen jenis obligasi sebesar Rp8 triliun dan sukuk Rp5,1 triliun, sehingga totalnya Rp13,2 triliun.

Berikutnya, ada sektor pertambangan dengan jumlah enam perusahaan yang mencapai total nilai keseluruhan Rp9,2 triliun, lalu enam perusahaan multifinance sejumlah Rp8,3 triliun, satu perusahaan telekomunikasi senilai Rp5,5 triliun, dan satu perbankan sebesar Rp5 triliun.

“Sementara, sisanya ini nilainya masih relatif di bawah Rp5 triliun, lebih kecil dibanding dengan top 5-nya,” ucap dia.

Melihat dari instrumen, sebagian besar diterbitkan dalam bentuk obligasi, dilanjutkan dengan sukuk, MTN, dan Long Term Note (LTN).

Lebih lanjut, Pefindo disebut melakukan pemeringkatan pada 72,4 persen surat utang korporasi yang diterbitkan selama periode Januari-Maret 2025. Tujuan penggunaan dana sebagian besar untuk refinancing sebesar 53,6 persen dan modal kerja 41,5 persen.

Untuk update mandat yang diterima Pefindo per 31 Maret dan belum listing, sejauh ini sudah mencapai Rp74,46 triliun.

Mayoritas total nilai tersebut berasal dari sektor multifinance dengan 10 perusahaan dan rencana issuance pada tahun ini mencapai Rp14,6 triliun, lalu 5 perusahaan perbankan dengan nilai Rp12,6 triliun, dua perusahaan lembaga keuangan khusus senilai Rp10,5 triliun, enam perusahaan induk sebesar Rp7 triliun, dan enam perusahaan pertambangan Rp6,4 triliun. Adapun sektor-sektor lainnya memiliki rencana issuance di bawah Rp3 triliun.

Sebagian besar instrumen dalam bentuk PUB obligasi senilai Rp52,43 triliun, obligasi Rp9,5 triliun, PUB sukuk Rp7,94 triliun, sukuk Rp2,28 triliun, MTN Rp2 triliun, dan sekuritisasi Rp300 miliar.

Berdasarkan jenis institusi, tahun ini cukup didominasi oleh non-Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) dibandingkan dengan BUMN atau BUMN Group dan anak perusahaannya/Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD ).

Check Also

127 Emiten Dapat  Peringatan Pertama Dari BEI Lantaran Telat Lapor Kinerja Tahun 2024

MarketNews.id-  Bursa Efek Indonesia (BEI), melayangkan surat peringatan I atau pertama kepada 127 emiten sebagai …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *