MarketNews.id- Indofood Sukses Makmur (INDF), membukukan pertumbuhan penjualan 2,48 persen secara tahunan menjadi Rp31,555 triliun pada kuartal I 2025.
Bila dirinci, penjualan produk konsumen bermerek tumbuh 2,08 persen secara tahunan menjadi Rp19,873 triliun. Senada, penjualan hasil Agribisnis naik 28,7 persen secara tahunan menjadi Rp3,478 triliun.
Demikian juga dengan pendapatan lini usaha distribusi tumbuh 1,4 persen menjadi Rp2,007 triliun. Tapi penjuaan produk Bogasari merosot 7,2 persen secara tahunan menjadi Rp6,195 triliun.
Walau beban pokok penjualan bengkak 1,9 persen secara tahunan menjadi Rp20,669 triliun, tapi laba kotor tetap tumbuh 3,5 persen secara tahunan menjadi Rp10,885 triliun. Seirama, laba usaha meningkat 7,8 persen secara tahunan menjadi Rp6,923 triliun.
Salah satu pos pengungkitnya, penghasilan operasi lain naik 87,4 persen secara tahunan menjadi Rp1,001 triliun yang berasal dari laba selisih kurs dan penjualan barang bekas. Sehingga marjin laba usaha meningkat menjadi 21,9 persen dari 20,8 persen di tahun sebelumnya.
Direktur Utama INDF, Anthoni Salim melaporkan laba bersih naik 11,2 persen secara tahunan menjadi Rp2,72 triliun dari Rp2,45 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Alhasil laba per saham terkerek ke level Rp310 per lembar pada akhir Maret 2025. Sedangkan akhir Maret 2024 berada di level Rp279 per helai.
“Dalam kondisi ekonomi global yang penuh perubahan, Indofood mengawali tahun ini dengan kinerja operasional yang positif. Kami akan terus fokus dalam menghasilkan pertumbuhan secara organik, serta menjaga keseimbangan pangsa pasar dengan profitabilitas dan neraca yang sehat.”tulis Anthoni dalam keterangan resmi, Rabu 30 April 2025.
Laba tersebut ikut menambah saldo laba belum ditentukan penggunaanya 5,09 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp56,116 triliun pada akhir Maret 2025.
Pada gilirannya, total ekuitas ikut bertambah 3,7 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp112,5 triliun pada akhir Maret 2025.
Sementara itu, jumlah kewajiban meningkat 4,2 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp96,658 triliun pada akhir Maret 2025.
Abdul Segara