MarketNews.id-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), tengah berupaya kembali mencapai level 7.000.an, setelah turun ke level 6.000 an pada awal Februari 2025. Investor mengharapkan pasar kembali bergairah sehingga IHSG kembali berada di zona 7.000-an.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman kembali menjelaskan bahwa IHSG dipengaruhi beberapa faktor.
“ Ada berapa analis luar negeri yang memperkirakan IHSG kembali ke 7.000-an,” ungkap Iman di Jakarta, Selasa 22 April 2025.
Namun dia belum memiliki hajat khusus bila IHSG kembali menyentuh level 7.000 an dalam waktu dekat.
“ Masa saya harus botak,” kata dia.
Sementara itu, Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik mengharapkan investor institusi seperti BPJS, Taspen, dan IFG meningkatkan porsi portofolio investasinya pada efek bersifat ekuitas.
“ Yang kini kita harapkan institusi seperti BPJS dan Taspen meningkatkan portofolio investasi pada saham,” harap Jeffrey.
Dengan kehadiran BPI Danantara menurut Jeffrey akan menambah kekuatan investor institusi lokal yang berpotensi menjadi pembeli saham perusahaan tercatat di BEI dalam jumlah jumbo.
“ Danantara nanti perannya kita harapkan seperti BPJS dan Taspen,”kata dia.
Seperti diketahui pasar saham Indonesia tertekan setelah berapa lembaga pemerinkat asing menurunkan saham Indonesia dalam indeks racikannya.
Misalnya, Goldman Sachs menurunkan peringkat saham RI menjadi marketweight pada awal Maret 2025.
MSCI telah menurunkan rating MSCI Indonesia menjadi underweight pada pertengahan Februari 2025. Dampaknya, investor asing mencatatkan jual bersih Rp50,23 triliun sampai dengan 21 April 2025.
Abdul Segara