MarketNews.id.- Badan Pusat Statistik(BPS) mengumumkan, Neraca perdagangan Indonesia Maret 2025 mengalami surplus USD4,33 miliar.
Melansir keterangan resmi BPS, Senin 21 April 2025 bahwa surplus berasal dari transaksi perdagangan sektor nonmigas senilai USD6miliar, sementara sektor migas defisit USD1,67 miliar.
Jika diukur dari awal tahun sampai Maret 2025, neraca perdagangan Indonesia juga mengalami surplus USD10,92 miliar yang ditopang oleh surplus pada sektor nonmigas USD15,76 miliar, walaupun sektor migas defisit USD4,84 miliar.
Bila dirinci, nilai ekspor Indonesia Maret 2025 mencapai USD23,25 miliar atau naik 5,95 persen dibanding ekspor Februari 2025. Dibanding Maret 2024, nilai ekspor naik sebesar 3,16 persen.
Penopangnya, skspor nonmigas Maret 2025 mencapai USD21,80 miliar, naik 4,71 persen dibanding Februari 2025 dan naik 2,56 persen jika dibanding ekspor nonmigas Maret 2024.
Jika dihitung Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Maret 2025 mencapai USD66,62 miliar atau naik 6,93 persen dibanding periode yang sama tahun 2024. Sejalan dengan total ekspor, nilai ekspor nonmigas yang mencapai USD62,98 miliar juga naik 7,84 persen.
Adapun komoditas dengan nilai ekspor nonmigas terbesar Maret 2025 berasal bijih logam, terak, dan abu sebesar USD573,6 juta atau melonjak 4.154,8 persen. Sementara yang mengalami penurunan terbesar adalah mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya sebesar US$147,1 juta (20,58 persen).
Sebaliknya, Nilai impor Indonesia Maret 2025 mencapai USD18,92 miliar, naik 0,38 persen dibandingkan Februari 2025 dan naik 5,34 persen dibandingkan Maret 2024.
Pemicunya, Impor migas Maret 2025 senilai USD3,13 miliar atau naik 9,07 persen dibandingkan Februari 2025, tapi turun 5,98 persen dibandingkan Maret 2024.
Ditambah Impor nonmigas Maret 2025 senilai USD15,79 miliar, atau turun 1,18 persen dibandingkan Februari 2025. Tapi naik 7,91 persen dibandingkan Maret 2024.
Abdul Segara