Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / BEI Minta Lembaga Peracik Indeks MSCI Gunakan Metodologi Dan Prinsip Universal

BEI Minta Lembaga Peracik Indeks MSCI Gunakan Metodologi Dan Prinsip Universal

MarketNews.id-  Bursa Efek Indonesia (BEI), meminta lembaga peracik indeks skala global seperti MSCI dan lainnya menggunakan metodologi dan prinsip berlaku universal guna menjaga pasar berjalan wajar, teratur dan efisien.  

“Kita tentu menghormati independensi index provider  yang harusnya menggunakan metodologi dan prinsip prinsip yang berlaku universal,” minta Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendriks, Sabtu 12 April 2025.

Permintaan itu Jeffrey sampaikan sebagai tanggapan rencana salah satu lembaga peracik indeks saham global yakni MSCI yang akan menambah kriteria pemilihan saham yang akan masuk dalam indeks racikannya.

MSCI menyampaikan rencana peningkatan metodologi MSCI Global Investable Market Indexes (GIMI) yang saat ini sedang dipertimbangkan.

Rencananya, MSCI akan memasukan kriteria UMA (Unusual Market Activity) atau aktivitas pasar tidak wajar dari BEI sebagai pertimbangan untuk mencoret saham yang menjadi kandidat masuk Indeks MSCI Global.

Selain itu, MSCI juga akan mempertimbangkan kriteria no 10 masuk papan pemantauan khusus menjadi salah satu alasan saham itu akan dipertimbangkan untuk ditambahkan ke MSCI GIMI selama Tinjauan Indeks.

“MSCI menyambut baik masukan dari para pelaku pasar mengenai proposal di atas paling lambat tanggal 20 Juni 2025, dan akan memberikan kejelasan mengenai penanganannya paling lambat tanggal 11 Juli 2025,” kutipan pengumuman MSCI. 

Sebagai gambaran, BEI dalam memilih saham indeks utamanya seperti IDX80, LQ45, dan IDX30 menggunakan kriteria seleksi kuantitatif dan kualitatif yaitu berdasarkan likuiditas transaksi di pasar reguler, kapitalisasi pasar free float, kinerja keuangan, kepatuhan, dan lain-lain.

Langkah pertama, BEI memilih saham-saham konstituen IHSG yang sudah tercatat lebih dari 6 bulan. Langkah kedua, memilih 150 saham berdasarkan nilai transaksi terbesar di pasar reguler selama 12 bulan terakhir.

Lalu, memilih saham yang tidak terkena suspensi dan harus ditransaksikan dalam 6 bulan terakhir. Kemudian  memilah saham yang memenuhi batasan minimum kapitalisasi pasar free float yang ditentukan oleh BEI.

Setelah itu, BEI memilah saham saham dengan minimum rasio free float sebesar 10 persen. Akhirnya, BEI memilih  80 saham konstituen indeks IDX80 yang menjadi calon saham  yang masuk ndeks LQ45.

Dari 45 saham konstituen indeks LQ45 tersebut akan menjadi saham semesta dari indeks IDX30.

Abdul Segara

Check Also

Indo Tambang Raya Bagi Dividen Tunai 2024 Sebesar Rp2. 245 Per Saham

MarketNews.id- Indo Tambangraya Megah (ITMG), akan membagikan dividen final tahun buku 2024 sebesar Rp2.245 per …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *