MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal
Related Articles
MarketNews.id- Operator pasar modal menilai kondisi tekanan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belakangan ini sudah perlu disikapi.
Menurut Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman menegaskan pihaknya tidak tinggal diam melihat tekanan dalam pada IHSG.
Berdasarkan data idxmobile, IHSG menderita penyusutan 10,39 persen dalam seminggu bursa belakangan. Investor asing tercatat jual bersih sebesar Rp18,9 triliun sepanjang tahun sampai dengan 27 Februari 2025.
“Kami akan mengumpulkan pelaku pasar mulai dari Anggota Bursa, MI (Manajer Investasi, regulator (red- OJK) pada Senin depan ( 3 Maret 2025) untuk diminta pandangannya,” kata dia kepada media, Jumat 28 Februari 2025.
Ia bilang berapa usulan untuk meredam tekanan terhadap IHSG tak jauh berbeda dengan penerapan manajemen krisis Covid-19 tahun 2020.
“Misalnya, apakah short selling (red- Jual Kosong ) bisa diterapkan pada kondisi seperti saat ini,” ungkap dia.
Selain itu, kata dia, dengan mendorong emiten untuk melakukan pembelian kembali saham untuk memberikan sinyal positif terhadap fundamental perusahaan.
“Saat ini berapa bank telah melakukannya, tapi kita lihat perlukah nanti kita berlakukan buy back tanpa persetujuan RUPS,” jelas dia.
Ditambahkan Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik bahwa pelaku pasar akan diminta pandangan terkait kondisi saat telah memenuhi kriteria tak wajar.
“ Kita perlu tahu dulu apakah kondisi pasar ini sudah tergolong irregular sehingga perlu menunda pelaksanaan short selling,” ujar Jeffrey.
Namun Jeffrey mengingatkan, bahwa pasar modal Indonesia telah melewati berbagai krisis selama 30 tahun belakangan. Pada saat itu, kata dia, terdapat peluang bagi pelaku pasar.
Abdul Segara
