MarketNews.id- Semen Indonesia (SMGR), mengalami penyusutan pendapatan sedalam 6,3 persen secara tahunan menjadi Rp36,186 triliun pada tahun 2024.
Pemicunya, penjualan semen kepada pihak ketiga turun 8,1 persen secara tahunan menjadi Rp27,164 triliun. Senasib penjualan terak kepada pihak ketiga merosot 18,2 persen secara tahunan menjadi Rp2,674 triliun.
Demikian juga dengan penjualan beton jadi dan siap pakai melorot 3,8 persen secara tahunan menjadi Rp1,751 triliun.
Tapi penjualan produk yang sama kepada pihak berelasi meningkat 7,4 persen secara tahunan menjadi Rp2,423 triliun. Senada, penjualan bahan bangunan selain semen kepada pihak ketiga tumbuh 29,8 persen secara tahunan menjadi Rp953,1 miliar.
Walau beban pokok pendapatan menyusut 0,76 persen secara tahunan menjadi Rp28,255 triliun. Tapi laba kotor tetap turun 22,06 persen secara tahunan menjadi Rp7,931 triliun. Seirama, laba sebelum pajak penghasilan amblas 62,1 persen secara tahunan menjadi Rp1,251 triliun.
Direktur Utama SMGR, Donny Arsal melaporkan laba bersih sebesar Rp719,76 miliar pada tahun 2024. Hasil ini anjlok 66,8 persen dibandingkan tahun 2023 yang mencapai Rp2,17 triliun.
Dampaknya, laba per saham dasar dan dilusian melorot ke level Rp107 per lembar pada akhir tahun 2024. Sedangkan akhir tahun 2023 berada di level Rp321 per helai.
Pada gilirannya, saldo laba belum dicadangkan ikut meningkat 0,28 persen secara tahunan menjadi Rp34,68 triliun.
Selanjutnya, total ekuitas turut bertambah 1,04 persen secara tahunan menjadi Rp48,307 triliun pada akhir tahun 2024.
Sementara itu, jumlah kewajiban berkurang 16,08 persen secara tahunan menjadi Rp26,635 triliun pada akhir tahun 2024.
Adapun rasio keuangan penting seperti rasio lancar 125 persen; ROA 0,93 persen, ROE 1,64 persen; dan Ebitda terhadap pendapatan 15,43 persen.
Akuntan Publik, Muhammad Irfan dari KAP Liana Ramon Xenia dan Rekan menyemat opini wajar atas penyajian laporan keuangan tahun 2024 SMGR.
“Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian Grup tanggal 31 Desember 2024, serta kinerja keuangan konsolidasian dan arus kas konsolidasian,” tulis dia dalam laporan audit tertanggal 27 Maret 2025.
Abdul Segara