MarketNews.id-Nippon Indosari Corpindo (ROTI), membukukan pertumbuhan penjualan 3,2 persen secara tahunan menjadi Rp4,716 triliun pada tahun 2024.
Bila dirinci, penjualan roti tawar menyusut 1,5 persen secara tahunan menjadi Rp2,606 triliun. Tapi penjualan roti manis tumbuh 9,09 persen secara tahunan menjadi Rp1,68 triliun. Senada, penjualan kue meningkat 1,18 persen secara tahunan menjadi Rp342,05 miliar. Bahkan penjualan lain lain melonjak 133,4 persen secara tahunan menjadi Rp86,671 miliar.
Tapi angka retur penjualan atau barang dikembalikan bengkak 5,3 persen secara tahunan menjadi Rp767,16 miliar. Sehingga pendapatan bersih tumbuh 2,9 persen secara tahunan menjadi Rp3,932 triliun.
Walau beban pokok penjualan bengkak 1,7 persen secara tahunan menjadi Rp1,785 triliun, Laba kotor tumbuh 3,9 persen secara tahunan menjadi Rp2,146 triliun. Sejalan laba usaha meningkat 8,9 persen secara tahunan menjadi Rp521,32 miliar.
Demikian juga dengan laba sebelum pajak penghasilan meningkat 9,6 persen secara tahunan menjadi Rp468,94 miliar.
Selanjutnya, Presiden Direktur ROTI, Wendy Sui Cheng Yap melaporkan laba bersih Rp362,56 miliar pada tahun 2024. Hasil itu tumbuh 8,7 persen dibanding tahun 2023 yang tercatat Rp333,29 miliar.
Sehingga laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terkerek ke level Rp63,57 per lembar pada akhir tahun 2024. Sedangkan akhir tahun 2023 berada di level Rp58,44 per helai.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2024 telah audit emiten produsen makanan ringan milik grup Salim pada laman BEI, Jumat 7 Maret 2025.
Sementara itu, jumlah kewajiban berkurang 7,2 persen secara tahunan menjadi Rp1,438 triliun pada akhir tahun 2024.
Pada sisi lain, total ekuitas menyusut 3,5 persen secara tahunan menjadi Rp2,308 triliun pada akhir Desember 2024.
Abdul Segara