MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal
Related Articles
MarketNews.id-Raharja Energi Cepu (RATU), membukukan pertumbuhan pendapatan bersih 22,7 persen secara tahunan menjadi USD57,743 juta pada tahun 2024.
Seluruh pendapatan berasal dari lifting minyak dan gas (migas) melalui GPI Jabung Indonesia.
Namun beban pokok pendapatan bengkak 73,3 persen secara tahunan menjadi USD35,298 juta. Dampaknya, laba kotor merosot 16,1 persen secara tahunan menjadi USD22,445 juta.
Senasib laba sebelum pajak penghasilan turun 24,6 persen secara tahunan menjadi USD24,769 juta.
Sedangkan beban pajak penghasilan naik 30,1 persen secara tahunan menjadi USD10,813 juta. Akibatnya, laba tahun berjalan anjlok 43,03 persen secara tahunan sisa USD13,955 juta.
Sejalan, Direktur Utama RATU, Alexandra Sinta Wahjudewanti melaporkan laba bersih USD13,867 juta pada tahun 2024. Hasil itu melorot 43,2 persen dibanding tahun 2023 yang mencapai USD24,3 juta.
Sehingga laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melorot ke level USD0,0055 per helai pada akhir tahun 2024. Sedangkan akhir tahun 2023 berada di level USD0,0096 per helai.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2024 telah audit emiten Migas milik Hapsoro pada laman BEI dikutip Rabu 12 Maret 2024.
Sementara itu, jumlah kewajiban berkurang 15,05 persen secara tahunan menjadi USD25,424 juta pada akhir tahun 2024.
Pada sisi lain, total ekuitas menyusut 0,72 persen secara tahunan menjadi USD27,399 juta pada akhir Desember 2024.
Adapun rasio keuangan penting, Gross profit margin turun jadi 39 persen dari 57 persen di tahun 2023. Demikian juga dengan Net profit margin turun 24 persen dari 52 persen di tahun 2023.
ROA 26 persen; ROE 51 persen; Debt to asset 38 persen; debt to equity 72 persen; cash ratio 104 persen.
Abdul Segara
