MarketNews.id-Rukun Raharja (RAJA) perusahaan migas milik pengusaha nasional Hapsoro berpotensi mendulang cuan tergolong besar dari rencana penjualan 5,34 persen porsi saham pada Raharja Energi Cepu (RATU) pada waktu yang akan datang.
Rencana penjualan tersebut diungkapkan Sekretaris Perusahaan RAJA, Yuni Pattinasarani dalam jawaban tertulis atas pertanyaan BEI.
“ Pada tanggal 10 Januari 2025, RAJA telah sepakat untuk mengalihkan 10 persen saham milik perseroan di RATU secara bertahap. Tahap pertama telah dilakukan pada tanggal 6 Maret 2025 dengan menjual 4,66 persen. Tahap selanjutnya akan disampaikan setelah transaksi,” tulis Yuni dikutip Selasa 11 Maret 2025.
Yuni menjelaskan, RAJA telah menjual 126.521.500 lembar atau 4,66 persen saham RATU di level Rp1.175 per lembar pada tanggal 6 Maret 2025. Harga jual itu sesuai kesepakatan antara RAJA dan pihak yang tidak memiliki kewajiban menyampaikan data transaksi kepada publik.
Yuni menegaskan hasil penjualan RATU tahap pertama sebesar Rp148,662 miliar akan digunakan untuk mendorong pertumbuhan dan ekspansi bisnis Perseroan di sektor-sektor strategis yang menjadi prioritas.
Dana tersebut juga akan memberikan ruang kepada RAJA untuk melakukan investasi di proyek-proyek yang memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi.
Aksi jual saham RATU oleh RAJA itu sebenarnya telah dilakukan dengan menjual 352.957.000 lembar atau 13 persen kepemilikan pada RATU kepada investor IPO dengan harga Rp1.150 per lembar.
Sehingga RAJA mengantungi dana segar Rp405,9 miliar pada awal Januari. Jika diakumulasi, RAJA telah meraup dana Rp554,56 miiar dari penjualan 479.478.500 lembar atau 17,66 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada RATU.
Padahal pada saat penyampaikan prospektus IPO dengan modal disetor hanya Rp25,25 miliar. Nilai tersebut terdiri dari setoran modal RAJA senilai Rp25,249 mliar atau 99,996 persen dan Rukun Prima Sarana dengan setoran modal Rp1 juta atau 0,004 persen.
Hanya dalam rentang bulanan, RAJA telah mendulang keuntungan senilai 2.096 persen. Keuntungan tersebut berpotensi bertambah dari rencana penjualan tahap ketiga sebesar 5,3 persen.
Abdul Segara