Home / Korporasi / BUMN / Pengamat Ingatkan Dalio Cs Rentan Lakukan Transaksi Orang Dalam

Pengamat Ingatkan Dalio Cs Rentan Lakukan Transaksi Orang Dalam

MarketNews.id-Pengurus BPI Danantara, perlu memastikan tidak terjadi transaksi orang dalam benturan kepentingan dalam setiap setiap aktivitas investasinya.

Pasalnya, Pengurus BPI Danantara banyak diantaranya memiliki kendaraan investasi sendiri dengan dana  kelolaan massif.

Misalnya,   Ray Dalio selaku Dewan Penasehat BPI Danantara, dikenal sebagai  pendiri sekaligus  CIO Mentor Bridgewater Associates.  Sebuah hedge fund terbesar di dunia dengan dana kelolaan USD 124 miliar (±Rp1.984 triliun) pada 2024.

Lalu ada nama F. Chapman Taylor selaku Dewan Penasehat. Dia dikenal sebagai Manajer Portofolio Ekuitas di Capital Group. Salah satu perusahaan investasi terbesar yang sudah berdiri selama 93 tahun dengan dana kelolaan USD 2,7+ triliun atau ±Rp43.200 triliun (Juni 2024).

Pengamat Pasar Modal Yanuar Rizky mengingatkan,  Dalio dan Chapman  juga pengendali dan pendiri dari Global Hedge Fund dengan yang berkantor pusat di Amerika Serikat.

“Saat ini, keduanya adalah OD ( Orang dalam)   dan IOD  ( Informasi  Orang Dalam)  atas kondisi keuangan seluruh BUMN, dan apa jaminannya tidak ada benturan kepentingan dengan usaha hedge fund (dan nasabah di belakangnya) dalam setiap aksi korporasi danantara?,” ulas Yanuar Rizky dalam media sosialnya dikutip Selasa 25 Maret 2025.

Yanuar mengingatkan,  anggota Dewan Penasehat BPI Danantara lainnya, yakni  Thaksin Shinawatra. Mantan PM Thailand telah tersandung  pasal korupsi di negaranya.

“ Ini soal jejak rekam, padahal kata Rosan selaku CEO Danantara semua jejak rekam mumpuni sesuai kebutuhan Danantara?,” beber Yanuar.

Yanuar juga menyoroti Bono Daru Aji selaku Managing Director Legal BPI Danantara. Bono mengingatkannya  akan peristiwa pengabungan Gojek dan Tokopedia

“Harap dicatat, saat Gojek Tokopedia merger ada transaksi pembelian saham dengan harga tinggi oleh Telkom via Telkomsel, dimana saat yang sama Bono Aji juga Komisaris Telkom,” ulas dia.

Dalam  kondisi itu, Yanuar meminta OJK selaku pengawas, pemeriksa dan penyidik aksi korporasi Danantara benar- benar buka mata.

“Kalau gini cara mainnya, pertanyaan mendasar apakah kita sudah punya tradisi Otoritas Pasar yang kuat, seperti US SEC (OJK nya Amerika Serikat)?,” tanya dia lagi.

Yanuar bilang, US SEC sangat ketat dalam protokol, transaksi benturan kepentingan dalam aksi korporasi. Posisi orang dalam (OD) dan pemilik informasi orang dalam (IOD) dan transaksi afiliasi, baik itu karena hubungan keluarga, hubungan usaha dan atau hubungan profesional.

“Deklarasi aksi korporasi yang berpotensi konflik kepentingan, adalah mandatory di UU pasar modal negara manapun,” ingat dia.

Abdul Segara

Check Also

Masih Defisit USD2,2 Miliar Di 2024, Bumi Resources Akan Genjot Kinerja Di 2025

MarketNews.id-Bumi Resources (BUMI), mengalami penyusutan pendapatan sedalam 19,05 persen secara tahunan menjadi USD1,359 miliar pada …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *