MarketNews.id-Bumi Resources (BUMI), mengalami penyusutan pendapatan sedalam 19,05 persen secara tahunan menjadi USD1,359 miliar pada tahun 2024.
Pasalnya, penjualan batu bara merosot 26,6 persen secara tahunan menjadi USD1,197 miliar. tapi penjualan emas melonjak 251,1 persen secara tahunan menjadi USD158,74 juta. Bahkan penjualan perak melonjak 737,4 persen secara tahunan menjadi USD3,601 juta.
Menariknya, beban pokok pendapatan turun 22,8 persen secara tahunan menjadi USD1,19 miliar. Sehingga laba kotor tetap tumbuh 23,3 persen secara tahunan menjadi USD169,29 juta.
Seirama, laba usaha meningkat 7,4 persen secara tahunan menjadi USD61,068 juta. Setali tiga uang, laba sebelum pajak penghasilan naik 47,5 persen secara tahunan menjadi USD121,9 juta.
Direktur Utama BUMI, Adika Nuraga Bakrie melaporkan laba bersih senilai USD67,478 juta pada tahun 2024. Hasil itu melonjak 518 persen dibanding tahun 2023 yang tercatat USD10,923 juta.
Sehingga laba per 1.000 saham dasar terkerek ke level USD0,18 per lembar pada akhir tahun 2024. Sedangkan akhir tahun 2023 berada di level USD0,03 per helai.
Namun laba tersebut hanya dapat mengurangi defisit 2,89 persen secara tahunan sisa USD2,283 miliar pada akhir tahun 2024.
Pos lain yang perlu diperhatikan, arus kas digunakan untuk operasional mencapai USD5,108 juta.
Melihat kondisi itu, manajemen BUMI menegaskan terus berusaha untuk meningkatkan keunggulan operasionalnya melalui peningkatan volume produksi, penekanan biaya-biaya dan peningkatan efisiensi.
“Rencana strategis lainnya yang sedang dilakukan adalah mempercepat pengembangan BRMS (Bumi Resources Minerals), dan anak-anak usaha lainnya dengan memanfaatkan harga komoditas yang meningkat,” tulis Adika Nuraga Bakrie dalam laporan keuangan tahun 2024.
Sementara itu, jumlah kewajiban berkurang 8,9 persen secara tahunan menjadi USD1,299 miliar pada akhir tahun 2024.
Pada sisi lain, total ekuitas bertambah 3,2 persen secara tahunan menjadi USD2,864 miliar pada akhir Desember 2024.
Adapun rasio keuangan penting seperti ROA 2,36 persen, ROE 2,36 persen; kewajiban dibanding ekuitas 0,45X; PER 31,53X; dan PBV 0,74X.
Akuntan Publik Chairul Wismoyo dari KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan menyematkan opini wajar dalam semua hal yang material setelah memeriksa Laporan keuangan BUMI tahun 2024.
Abdul Segara