MarketNews.id-Medco Energi Internasional (MEDC), membukukan pertumbuhan pendapatan 6,6 persen secara tahunan menjadi USD2,399 miliar pada akhir tahun 2024.
Bila dirinci, pendapatan dari kontrak penjualan minyak dan gas bumi meningkat 11,1 persen secara tahunan menjadi USD2,178 miliar.
Muasalnya, produksi Minyak & Gas mencapai 152 mboepd, melebihi panduan, didorong oleh peningkatan penyaluran gas dari aset Sumatra Selatan dan Corridor dengan biaya produksi tetap stabil di USD8,2 per boe.
Senada, pendapatan kontrak operasi dan jasa pelayanan tumbuh 14,56 persen secara tahunan menjadi USD29,137 juta.
Tapi pendapatan dari kontrak konstruksi turun 50,6 persen secara tahunan menjadi USD80,607 juta. Senasib, pendapatan dari kontrak penjualan listrik menciut 3,4 persen menjadi USD47,046 juta.
Secara operasional penjualan listrik mencapai 4.108 GWh, di atas panduan, dengan 20 persen berasal dari sumber energi terbarukan.
Namun beban pokok pendapatan dan biaya langsung bengkak 20,5 persen secara tahunan menjadi USD1,465 miliar. Dampaknya, laba kotor tergerus 9,6 persen secara tahunan menjadi USD933,46 juta.
Seirama laba sebelum pajak penghasilan dari operasi yang dilanjutkan merosot 7,7 persen secara tahunan menjadi USD671,05 juta.
Tapi laba tahun berjalan tumbuh secara tahunan menjadi USD380,2 juta, karena rugi setelah pajak penghasilan dari operasi yang dihentikan berkurang 10,1 persen secara tahunan sisa USD1,5 juta.
Direktur Utama MEDC, Hilmi Panigoro melaporkan laba bersih senilai USD367,35 juta pda akhir tahun 2024. Hasil ini tumbuh 11,21 persen dibanding tahun 2023 yang tercatat USD330,67 juta.
“Laba bersih meningkat didorong kinerja dari Amman Mineral Internasional (AMMN) dan kontribusi EBITDA satu tahun penuh dari Blok 60 Oman,” tulis dia dalam keterangan resmi dikutip Sabtu 29 Maret 2025.
Dengan raihan laba bersih tersebut, laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terkerek ke level USD0,01466 per lembar pada akhir tahun 2024. Sedangkan akhir tahun 2023 berada di level USD0,01321 per helai.
Pada gilirannya, laba tersebut ikut menambah saldo laba tidak ditentukan penggunaanya 24 persen secara tahunan menjadi USD1,534 miliar.
Kemudian, total ekuitas turut meningkat 15,9 persen secara tahunan menjadi USD2,351 miliar pada akhir tahun 2024.
Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 2,4 persen secara tahunan menjadi USD5,575 miliar pada akhir Desember 2024.
Abdul Segara