MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal
Related Articles
MarketNews.id- Indika Energy (INDY), mencatatkan pendapatan senilai USD2,446 miliar pada akhir tahun 2024, atau turun 19,1 persen dibanding tahun 2023 yang mencapai USD3,026 miliar.
Pasalnya, nilai impor batu bara merosot 31,6 persen secara tahunan menjadi USD1,487 miliar. Senasib, pedapatan lainnya menyusut 2,5 persen secara tahunan menjadi USD96,451 juta.
Tapi penjualan batu bara ke pasar dalam negeri tumbuh 18,4 persen secara tahunan menjadi USD566,25 juta. Senada, pendapatan jasa dan kontrak meningkat 8,02 persen secara tahunan menjadi USD296,51 juta.
Walau beban pokok kontrak dan penjualan turun 14,5 persen secara tahunan menjadi USD2,113 miliar. Tapi laba kotor tetap merosot 39,7 persen secara tahunan menjadi USD332,69 juta. Bahkan, laba sebelum pajak longsor 64,4 persen secara tahunan menjadi USD84,888 juta.
Direktur Utama INDY, M Arsjad Rasjid PM melaporkan laba bersih USD10,83 juta pada akhir tahun 2024. Hasil ini anjlok 91,6 persen dibanding tahun 2023 yang mencapai USD119,68 juta.
Akibatnya, laba per saham melorot ke level USD0,0019 per lembar pada akhir tahun 2024. Sedangkan akhir tahun 2023 berada di level USD0,023 per helai.
Sementara itu jumlah kewajiban berkurang 7,3 persen secara tahunan menjadi USD1,607 miliar pada akhir tahun 2024.
Pada sisi lain, total ekuitas menyusut 1,5 persen secara tahunan menjadi USD1,355 miliar pada akhir Desember 2024.
Patut dicermati, kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi menyentuh USD55,213 juta sepanjang tahun 2024.
Laporan keuangan tahun 2024 INDY mendapat opini wajar dalam semua hal material oleh Akuntan Publik Muhammad Irfan dari KAP Liana Ramon Xenia & Rekan.
Abdul Segara
