MarketNews.id-Barito Renewables Energy (BREN), membukukan pertumbuhan pendapatan 0,33 persen secara tahunan menjadi senilai USD596,82 juta pada akhir tahun 2024.
Pendapatan tersebut didukung kontribusi dari energi angina, pada saat terdapat gangguan tak terencana pada unit 2 Darajat. Saat ini, energi angin berkontribusi sekitar 4 persen terhadap total pendapatan konsolidasi.
Direktur Utama BREN, Hendra Soetjipto Tan menjelaskan, pendapatan terdampak oleh kegiatan pemeliharaan tak terencana pada segmen panas bumi pada kuartal ketiga yang menyebabkan penurunan sementara produksi.
Namun dia bilang, hal itu dapat dikompensasi oleh kontribusi yang kuat dari segmen energi angin yang tetap beroperasi secara optimal dan memberikan pendapatan yang stabil.
“Sehingga EBITDA meningkat menjadi USD515 juta, didukung oleh implementasi inisiatif efisiensi biaya yang disiplin, sehingga mendorong ekspansi marjin EBITDA menjadi 86.3 persen,” tulis dia dalam keterangan resmi, Jumat 21 Maret 2025.
Selanjutnya, laba bersih tumbuh 14,01 persen secara tahunan menjadi USD122,1 juta pada tahun 2024. Alhasil laba per saham terkerek ke level USD 0,00091 pada akhir tahun 2024. Sedangkan akhir tahun 2023 berada di level USD 0,00082.
Pada gilirannya saldo laba meningkat 14,9 persen secara tahunan menjadi USD555,24 juta. Selanjutnya, total ekuitas bertambah 12,6 persen secara tahunan menjadi USD732, 53 juta.
Namun jumlah kewajiban naik 6,8 persen secara tahunan menjadi USD3,054 miliar pada akhir tahun 2024. Dampaknya, rasio utang bersih terhadap ekuitas membaik menjadi 2,21x pada 2024.
Hendra Soetjipto menegaskan perseroan terus berkomitmen untuk memperluas kapasitas energi terbarukan guna mendukung pencapaian target nol emisi Indonesia.
“ Keberhasilan penyelesaian proyek Salak Binary, yang mencapai kapasitas kotor sebesar 16,6 MW dan melampaui ekspektasi awal, menegaskan komitmen Perseroan dalam meningkatkan kapasitas pembangkitan serta mengoptimalkan aset yang dimiliki,” papar dia.
Selain itu, dia menyatakan BREN secara aktif mengeksplorasi peluang investasi dan pengembangan strategis guna memperluas portofolio energi terbarukan.
“Dengan pipeline proyek yang kuat, berupaya menghadirkan solusi energi yang berkelanjutan dan inovatif, serta beradaptasi dengan dinamika sektor energi terbarukan yang terus berkembang,” terang dia.
Abdul Segara