MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal
Related Articles
MarketNews.id-Bayan Resources (BYAN), mengalami penyusutan 3,76 persen pendapatan secara tahunan menjadi USD3,446 miliar pada akhir tahun 2024.
Bila dirinci, penjualan batu bara menyusut 4,1 persen secara tahunan menjadi USD3,425 miliar. Tapi pendapatan selain penjualan batu bara melonjak 133,3 persen secara tahunan menjadi USD21,154 juta.
Terlebih, beban pokok pendapatan bengkak 10,2 persen secara tahunan menjadi USD2,113 miliar.
Dampaknya, laba kotor tergerus 19,9 persen secara tahunan menjadi USD1,331 miliar. Senasib, laba sebelum pajak turun 26,1 persen secara tahunan menjadi USD1,205 miliar.
Selanjutnya, Direktur Utama BYAN, Dato Low Tuck Kwong melaporkan laba bersih senilai USD922,64 juta pada akhir tahun 2024. Hasil itu merosot 25,5 persen dibanding tahun 2023 yang mencapai USD1,238 miliar.
Akibatnya, laba bersih per lembar saham yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dasar melorot ke level USD0,03 per lembar pada akhir tahun 2024. Sedangkan akhir tahun 2023 berada di level USD0,04 per helai.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2024 emiten tambang batu bara milik Dato Low Tuck Kwong Senin 3 Maret 2025.
Sementara jumlah kewajiban berkurang 17,6 persen secara tahunan menjadi USD1,207 miliar pada akhir tahun 2024.
Pada sisi lain, total ekuitas bertambah 16,9 persen secara tahunan menjadi USD2,313 miliar pada akhir Desember 2024.
Adapun rasio keuangan penting seperti Rasio lancar 164,04 persen; ROA 26,79 persen; ROE 40,77 persen; Ebitda terhadap pendapatan 39,32 persen.
Abdul Segara
